Suara Koalisi Parpol dan Suara Paslon Pada Setiap Pilkada Kota Bima -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Suara Koalisi Parpol dan Suara Paslon Pada Setiap Pilkada Kota Bima

Friday, September 22, 2017

Oleh: Alam

Riuh rendah pilkada Kota Bima semakin santer terdengar diberbagai media dan forum diskusi warga. Berbagai prediksi dan spekulasi serta klaim politik terus berseliweran kemana mana.
Alam/Darus tokoh 
Rasanya setiap orang tak ingin tak punya jagoan dan selalu tidak ada celah bagi jagoannya untuk keluar sebagai pemenang dalam setiap bumbu cerita dan diskusi. Ditengah riuh rendah sembari diselingi canda tawa tersebut nampak bahwa pesta ini benar benar milik warga. 

Pilkada 2008

Sedikit kita menengok kebelakang bagaimana perjalanan pilkada Kota Bima dan pemilihan umum yang pernah diselenggarakan sejak tahun 2004 untuk pertama kalinya dikota Bima.

Pemilu pertama tersebut diikuti tak kurang dari 32 partai politik dan tentu saja sangat meriah sekali. Hasil pemilu tersebut melahirkan koalisi parpol pada pilkada pertama Kota Bima tahun 2008. Lima pasang calon lolos dan menjadi petarung memperebutkan suara dan kepercayaan warga Kota Bima.

Pasangan Noli Qu ( Drs. Nur A. Latif - Qurais ) akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang mengalahkan 4 paslon lainnya dengan raihan suara sebesar 38.309 ( 46,63% ) lalu di ikuti secara berurutan oleh pasangan lain yaitu pasangan SUKA ( Subahan - A. Karim Azis ) dengan suara sebesar 17.521 ( 21,33% ), pasangan ZADY ( Drs. H. Zainul Arifin - Ady Mahyudi ) dengan raihan suara sebesar 15.286 ( 18,61% ), pasangan Drs. Ibrahim Hasan - Aris Dedi Munandar meraih suara sebesar 5.870 ( 7,14% ) dan terkahir pasangan H. Burhanuddin - Drs. H. Muhammadin AR dengan raihan suara sebesar 5.165 ( 6,29% ).

Yang menarik adalah perolehan suara masing masing paslon ternyata melebihi suara dasar koalisi partai politik yang mengusungnya sebut saja misal pasangan Drs. H. Zainul Arifin - Ady Mahyudi yang total suara parpol koalisi tak lebih dari 12.000 suara. Pun sama dengan pasangan Subhan M. Nor - A. Karim Azis yang memiliki suara dasar parpol pengusung tidak lebih dari 15.000 suara. Hak ini sama juga pada paslon paslon lain ketika itu.

Pilkada 2013

Pada pilkada 2013 Kota Bima terjadi perubahan pada komposisi paslon dengan jumlah paslon peserta pilkada sebanyak 7 pasangan calon. Dari 7 paslon ada 5 paslon yang diusung oleh koalisi parpol yang memiliki kursi di legislatif.

Diagram diatas menggambarkan bagaimana suara partai koalisi yang memiliki kursi di parlemen dengan perolehan suara paslon yang diurung oleh parpol koalisi tersebut. Sangat jelas tergambarkan bahwa hasil pilkada 2013 Kota Bima juga memiliki kesamaan dengan pilkada 2008.

Kesamaanya secara umum adalah perolehan suara paslon yang diusung partai koalisi melampaui suara total dari masing masing partai koalisi.

Data ini menegaskan bahwa terjadi singkronisasi antara suara parpol koalisi dengan suara personal paslon. Artinya  kerja politik baik partai politik maupun tim non parpol dimasing masing koalisi selalu saling mengisi dan saling melengkapi. 

Ini menegaskan bahwa mesin parpol dan mesin relawan yang dimiliki oleh masing masing parpol dalam kerja politiknya mampu bersinergi guna meraih suara maksimal sebagaimana misalnya suara pasangan SUJUD yang star dengan suara dasar parpol koalisinya hanya sebesar 9
448 kemudian mampu naik sampai angka 12.626. Demikian juga paslon Fersi yang star dengan angka 12.246 lalu naik menjadi 18.889 termasuk paslon Qurma. 

Jadi secara umum pilkada Kota Bima selalu saja terjadi trend peningkatan suara, terjadi harmonisisi dan singkronisasi kerja tim tim politik dari masing masing paslon. 

Dari dua pilkada tersebut dengan total jumlah paslon 10 paslon yang diusung oleh parpol pemilik kursi didalamnya menunjukan angka bahwa 8 paslon mampu meraih suara lebih besar dari suara parpol pengusung, satu paslon mampu mempertahankan suara parpol dan suara pilkada stabil artinya tidak terjadi penurunan yang signifikan dan hanya 1 paslon yang terjadi penurunan secara signifikan.