Mengenal Lebih Dekat Sosok BABA LEO -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Mengenal Lebih Dekat Sosok BABA LEO

Wednesday, December 12, 2018

Mengenal lebh dekat sosok Wakl Bupati Bima H. Dhalan lelali yang akrab disapa Baba Leo.
BIMA, MIMBARNTB.com | Baba Leo akrab dengan kesejukan, akrab dengan kestabilan mengelolah emosi, akrab dengan kemampuan menahan amarah, akrab dengan kepekaan rasa, lekat dengan solidaritas, bijak dalam cara menyikapi, tegas dalam situasi yang memuncak, sederhana dalam beradaptasi, sulit untuk berkata tidak. 
Itulah kalimat ringkas yang menggambarkan Baba Leo sebagai sebuah sosok anak manusia yang lahir dari rahim orang Desa. 

Teladankah Baba Leo dibalik sederet yang diringkas itu? 

Kupasannya tentu saya harus berhati-hati ketika sosok Baba Leo sebagai pribadi menjelma sebagai pejabat publik. Ada ribuan, ada ratusan mata yang punya hak menilai pada kapasitas Baba Leo sebagai pejabat publik. 

Menilainya sebagai pejabat publik tentu punya alat ukur. Bukan saja menilai proses dan hasil akhir, tapi juga membutuhkan ketangkasan menilai setiap fase-fase proses itu, sehingga hasil akhir yang dinilai selaras dengan Keadilan yang tercipta pada ruang publik. Dari situ barulah beralasan menentukan takaran moral dan tidak bermoral sebuah jabatan publik dalam sudut pandang masyarakat civil sociaty.

Baba Leo sebagai pejabat publik, bukan saja tentang sebuah kisah, bukan saja sebuah rekam jejak, bukan saja sebuah pergulatan. Ia juga sebuah pelajaran yang mengandung arti dan makna pembelajaran bagi dirinya, bagi keluarganya, bagi OKP-OKP, bagi OTB-OTB, bagi komunitas sosial, bagi kelompok hobby, bagi PARTAI politik, bagi aktivis, bagi yang bercokol sebagai akademisi, bagi pekerja birokrat, bagi pemikir birokrat, bagi PERS, dan bagi masyarakat umum disemua strata sosial.

Perpaduan Baba Leo sebagai sosok dan sebagai pejabat publik, secara umum dapat dinilai belum cukup mampu membangun sistem sosial dan sistem birokrasi yang senyawa dengan kodrat kultural yang kaya dengan nilai humanisme, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Mengapa demikian?

Menjelaskannya memerlukan kejernihan akal sehat memahami posisi beliau yang memangku Jabatan Wakil Bupati. Jabatan Wakil Bupati adalah sebuah jabatan yang tidak memiliki kekuasaan apapun. 

Kekuasaan itu melekat langsung dengan otoritas Bupati selaku Kepala Daerah sebagai penguasa wilayah dan selaku Kepala Pemerintahan yang memimpin lalu lintas denyut nadi sebuah pemerintahan Tingkat Kabupaten.

Porsi domain Wakil Bupati kendatipun jabatan politik hanya pada aspek memiliki kewenangan, ingklut di dalamnya kewenangan mengawasi. Bila ada temuan, Wakil Bupati teruskan kepada Bupati selaku atasan langsung. Segala keputusan letaknya pada ucapan, pikiran, strategi, skenario, dan INSTING Bupati.

Lepas dari semua itu, ada yang positif dan sejuk pada seorang Wakil Bupati yakni TIDAK KEHILANGAN ETIKA PUBLIK & ETIKA PERSONAL. Dengan demikian kitapun menjadi waras bahwa posisi Wakil Bupati didedikasikan untuk menjaga MARWAH BUPATI. 

Potensi pembongkaran yang bakal dilakukan publik di hari-hari esok tentang segala ketimpangan adalah sebuah ujian bagi Bupati dan Wakil Bupati. Mungkinkah mereka masih sejodoh dalam satu perahu melayari lautan harapan di tengah-tengah masyarakat esok hari?

Ataukah BABA LEO hanya akan tertinggal sebagai lambang sukses story penjaga etika publik yang dikenang dalam perasaan kita?

Penulis Opini: DL.
Edit: (mb01)