Solidaritas Warga Kecamatan Pekat Terhadap Dompu Berduka -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Solidaritas Warga Kecamatan Pekat Terhadap Dompu Berduka

Friday, March 9, 2018

Puluhan relawan yang tergabung dari Generasi Muda penjelajah Rimbah dan Pendaki gunung tambora (Gamping) serta relawan Tambora menyalurkan bantuan kepada warga yang tetkena musibah banjir Dompu.
Dompu, MimbarNTB | Puluhan orang relawan dari Desa Calabai Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu yang tergabung dalam Generasi Muda Penjelajah Rimba dan Pendaki Gunung (GAMPING) serta Relawan TAMBORA menyalurkan bantuan kepada Warga Korban Bencana Banjir di Dasa Kareke dan Kelurahan Potu pada Jum’at (09/03) pagi kemarin.

Bantuan yang disalurkan yaitu berupa Beras, Mie Instan, Air Mineral, Pampers, Sabun Mandi, Sabun Cuci, Odol, Sikat Gigi dan lain-lain.

Puluhan Relawan yang dikoordinir oleh Arifin Umar berangkat dari Calabai langsung menyerahkan bantuan kepada warga korban banjir. Saat melakukan Droping Bantuan tersebut Arifin dan sejumlah Anggotanya dikawal oleh sejumlah personil Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Dompu.

Arifin kepada media ini menyampaikan bahwa bantuan tersebut harus sampai ke warga yang terkena musibah banjir sesuai dengan amanat dari masyarakat Pekat.

“Masyarakat Kecamatan Pekat sangat berharap agar bantuan ini harus tepat pada sasarannya. Makanya kami langsung turun ke lokasi, sesuai apa yang diamanatkan oleh masyarakat Pekat kepada kami”, Jelas Arifin.

Dikatakanya bahwa sumber bantuan tersebut mereka peroleh  dari penggalangan di dua belas Desa yang ada di Kecamatan Pekat.

“Bantuan ini kita galang dari masyarakat Pekat sebanyak dua belas Desa, kita jalan dua hari mulai Selasa sampai Rabu, kamisnya kita istrahat. Kemudian jum’at baru kita datang bawa bantuan”, tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kereka Ibrahim H. Abdullah mengucapkan terima kasih kepada relawan-relawan yang sudah membantu warganya lebih khusus buat relawan dari Calabai.

“Warga saya yang terdampak banjir sebanyak 77 Kepala Keluarga (KK). Saya selaku Pemerintah Desa menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang disalurkan oleh adik-adik kita ini yang dari jauh di Calabai sana” ungkapnya penuh syukur.

Ditempat yang berbeda, Kepala Markas PMI Kabupaten Dompu Abdul Haris membenarkan adanya bantuan dari relawan Kecamatan Pekat dan sangat mengapresiasi atas adanya bantuan tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada relawan dari Calabai dan ini sangat membantu kegiatan PMI itu sendiri. Karna mau tidak mau kami  harus akui bahwa untuk kesiap-siagaan barang bantuan di PMI Kabupaten Dompu, betul-betul tidak ada”, ujar Haris saat ditanya oleh media ini di Markas PMI Kabupaten Dompu.

Haris pun ungkapkan bahwa jumlah bantuan yang disalurkan oleh relawan khusus Kecamatan Pekat kalau ditotalkan sebanyak kurang lebih 12 juta.
“Kalau bantuan dari teman-teman di Calabai banyak, kalau diuangkan lebih dari 12 juta” katanya.

Dia menambahkan bahwa bantuan tersebut langsung diarahkan ke titik sasaran yang membutuhkan bantuan, yang dilakukan oleh Relawan Calabaia itu sendiri bersama beberapa Anggota dari PMI.

”teman-teman komunitas Calabai yang datang langsung kami arahkan barang itu didistribusikan secara langsung sesuai data-data warga yang terkena Banjir, dengan cara Komunitas masyarakat Calabai itu sendiri yang menyerahkan langsung ke masyarakat yang membutuhkan”, tambahnya.

Dia juga jelaskan bahwa terjadinya luapan air hingga masuk ke pemukiman rumah-rumah warga dikarenakan jebolnya tanggul yang ada di bantaran sungai di lingkungan pelita dan lingkungan Soriwono.

“Menurut informasi yang kami dapat dari warga seperti di pelita, masuknya banjir itu karena jebolnya tanggul sepanjang kurang lebih 20 sampai 30 Meter. Begitu juga di Lingkungan Soriwono Kelurahan Potu, itu juga akibat terputusnya tanggul di sebelah barat kampung soriwono itu kurang lebih 40 sampai 50 Meter. Kalau tanggul-tanggul itu masih utuh, mungkin tidak separah apa yang mereka terima” tuturnya.

Selain itu, dia berharap kepada pemerintah agar segera mengambil sikap untuk memperbaiki tanggul-tanggul yang telah jebol agar tidak terjadi hal yang serupa sehingga warga tidak lagi merasa ketakutan dan panik.

“Harapan saya terhadap Pemerintah sesegera mungkin untuk dibenahi tanggul-tanggul yang jebol itu, supaya tidak ada lagi adanya rasa trauma. Saat ini masyarakat ketika melihat ancaman hujan saja mereka udah  panik dan ketakutan,lalu mengemas barang-barangnya karena mereka belajar dari pengalaman yang sudah terjadi”, tutupnya. [Poris]