Massa aksi tiba langsung disambut oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, H. Syamsudin, S.Sos, SH merupakan Duta dari partai Gerindra didampingi Sekretaris DPRD Kabupaten Bima, Drs.Ishaka.
Aksi ini merupakan reaksi petani bawang karena selalu menderita kerugian. Dengan harga yang selalu turun, maka petani sangat sengsara.
Untuk itu, massa aksi meminta DPRD Kabupaten Bima untuk mendesak pemerintah pusat agar menghentikan impor serta menstandarkan harga bawang merah.
Tidak hanya itu, massa juga meminta Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima untuk menstandarkan harga pupuk subsidi dan non subsidi dan penjualan paket Pupuk serta pembagian Pupuk harus sesuai dengan RDKK yang ada.
Disperindag Kabupaten Bima juga didesak untuk segera menstandarkan harga obat -obatan, karena dapat merugikan para petani bawang maupun padi.
Aksi ini merupakan ungkapan kekesalan para petani. Oleh sebab itu, petani berharap agar pemangku kebijakan bisa mengambil langkah untuk mengatasi masalah yang dinilai sudah sangat merugikan petani ini.
Puluhan peserta aksi mengatakan hal yang sama, Rendahnya harga bawang di kalangan petani membuat petani mengalami kerugian dan petani juga harus menanggung hutang atas rendahnya harga bawang.
Massa akan kembali turun demo, bila pemerintah tidak serius menyerap aspirasinya. (MB01)