Realisasi Program Bima Ramah, Dinas PUPR Beri Pelatihan GP3A Se Kabupaten Bima -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Realisasi Program Bima Ramah, Dinas PUPR Beri Pelatihan GP3A Se Kabupaten Bima

Monday, June 24, 2019

Kota Bima, mimbarNTB.com-- Pemerintahan Kabupaten Bima dibawa kendali Hj Indah Dhamayanti Putri dan H Dahlan M Noer melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memberi pelatihan kepada seluruh GP3A se Kabupaten Bima yaitu kegiatan interaged Participatory Develepmont And Managemen Of Irrigation Program (IPDMIP).
Kegiatan yang dihelat di Aula SMKN 3 Kota Bima pada Senin (24/6/2019) pagi tersebut merupakan salah satu realisasi program Bima Ramah. 

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Sekdis PUPR H Sunardin, Kabid pengairan PUPR Jaharudin dan Konsultan IPDMIP NTB dan NTT serta 52 peserta yang berasal dari GP3A. 

Kepala Dinas PUPR melalui Kabid Pengairan Jaharudin mengatakan pelatihan ini bertujuan agar GP3A menjadi Mandiri sehingga dapat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan dan pengelolaan irigasi terutama jaringan tersier secara partisipatif dan kelembagaan P3A BP3IP 3 Sampai memiliki status hukum serta memfasilitasi organisasi untuk pengembangan kemampuan bidang teknis keuangan manajerial administrasi dan organisasi agar pengelolaan irigasi secara mandiri dan berkelanjutan.

"Jadi itu ada tersebar di 7 kecamatan yaitu antara lain Kecamatan Madapangga dan Palibelo sesuai dengan wilayah masing-masing,"jelas Jaharudin. 

Kata Jaharudin, adanya GP3A akan mengatur pemanfaatan air di masing-masing daerah irigasi bersama masyarakat pemilik sawah supaya tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan. 

"Pengaturan air secara teratur agar perbedaan itu terbagi secara merata sesuai dengan kebutuhan masing-masing area. Dalam rangka itu semua, kami ada materi dari provinsi yaitu beliau ini akan memberikan pemahaman tentang program, lalu bagaimana nanti ketika memberikan materi tentang hari ini dan besok,"bebernya. 

Sementara Konsultan PDM IP Regional NTB NTT Jowoto disaat yang sama mengharapkan kepada GP3A agar setelah diberi pelatihan dapat berperan aktif didalam pelaksanaan 1 operasi jaringan irigasi.

"Ini hal yang sangat berat untuk operasi jaringan irigasi, itu bukan hanya tanggung jawabnya pemerintah saja tetapi justru kedepan ini peran serta P3A dan DP3 itu sangat diperlukan karena terus terang tanggung jawab operasi pemeliharaan jaringan tidak bisa dilaksanakan pemerintah saja. Sebab pemerintah hanya bisa menangani jaringan primer dan sekunder,"bebernya. 

"Harapan lembaga ini bisa mandiri mampu mengelola jaringan irigasi kemudian dan penguatan kelembagaannya karena selama ini P3A ini ya Soko gurunya dalam bidang irigasi itu yang ditingkat paling bawah, kalau ini tidak dibenarkan nanti akan jadi kurang baik atau dalam pengelolaan air ini tidak akan adil," tambahnya. (Dinyan)