Warga Talabiu Tagih Janji Bupati Menaikan Harga Garam -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Warga Talabiu Tagih Janji Bupati Menaikan Harga Garam

Friday, January 24, 2020

Iwan. 
BIMA, MIMBARNTB.com - Janji Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri menaikan harga garam Rp500 per kg dihadapan petani garam dan warga Desa Talabiu Kecamatan Woha beberapa tahun silam tak kunjung ditepati. Janji Bupati Bima pada waktu itu dituangkan dalam surat yang ikut ditandatangani oleh beberapa pihak diatas materai 6000. 

Diketahui, sebelumnya warga dan petani garam melakukan aksi demo selama lima jam karena menilai harga garam yang mencekik sekaligus meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima membuat Perda soal harga garam. Lantaran janji itu tidak kunjung ditepati oleh Bupati Bima, petani garam dan warga kembali menagih janji tersebut. 

“Kita tagih janji Bupati beberapa tahun silam. Jangan sembunyi dibalik pencitraan,” ujar warga Desa Talabiu, Iwan melalui via selulernya pada Jum’at (24/1/2020).

Kata Iwan, janji Bupati IDP saat itu menaruh harapan bagi petani garam karena tuntutan kesejahteraan. Akan tetapi harapan itu hanyalah pepesan kosong, ibarat mimpi pada siang bolong. 

“Warga Talabiu ogah mendukung Bupati IDP. Karena kerjanya hanya PHP saja,” tutur Sang Prabu, sapaannya.

Saat ini warga dan petani garam Talabiu sangat geram dengan sikap apatis Bupati IDP untuk menaikan harga garam. Kata Iwan, semestinya Bupati IDP harus pro rakyat yakni mengakomodir harapan petani garam, bukannya mengabaikan nasib mereka. 

“Sedikit pun Bupati IDP tidak mempunyai niat baik untuk bantu petani garam. Terbukti pada sisa jabatannya belum mampu mengindahkan keinginan petani garam,” keluhnya.

Iwan berharap, Bupati IDP dapat membantu masyarakat petani garam sesuai yang dijanjikan beberapa waktu lalu. 

“Bupati jangan tutup mata. Bantu petani garam yakni naikkan harga garam,” pinta dia.

Adapun sejumlah poin yang dijanjikan Bupati IDP waktu itu yaitu membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang garam sehingga harganya stabil. Kemudian revisi struktur PD Wawo dan menolak impor garam nasional. 

“Realitanya janji itu hanya cerita bohong belaka,” tutup Sang Prabu. (01/mb)