Baca Juga
BIMA, MIMBARNTB.COM -- Setiap musim hujan tiba, tidak sedikit permukiman, sawah dan tambak milik warga Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB menjadi sasaran terendam banjir dari sungai di Desa setempat.
Penyebabnya, karena sungai di desa tersebut sudah lama mengalami kedangkalan, akibat bibir sungai yang terkikis dihantam banjir kiriman dari desa-desa sekitar Desa Dadibou serta Dam Pela Parado.
Tidak sedikit warga yang menderita karena kehilangan mata pencaharian akibat gagal panen, tambak-tambak dan sawah-sawah mereka rusak cukup parah diterjang maupun terendam banjir.
Menyikapi hal tersebut, rombongan Komisi III DPRD Kabupaten Bima ditemani Kabid Pengairan Dinas PUPR Kabupaten Bima, Jaharudin, Kepala Desa Dadibou serta tokoh masyarakat setempat, Senin (14/6/2021) sore meninjau secara langsung kondisi sungai yang dikeluhkan masyarakat setempat.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bima, Edy Muhlis mengatakan sungai dan Dam di sepanjang permukiman warga Desa Dadibou harus segera dilakukan normalisasi karena kondisinya sangat memperihatinkan.
"Komisi III merespon permintaan masyarakat Dadibou dengan meninjau kondisi sungai di lapangan sangat memprihatinkan," ungkapnya.
Dikatakannya, solusinya agar warga terbebas dari banjir selain normalisasi juga harus membuat sungai buatan sebagai solusi yang tepat.
Dewan yang dijuluki Singa Parlemen ini berjanji akan memperjuangkan anggaran untuk normalisasi sungai dan bronjongnisasi serta pembuatan talud dengan skala prioritas.
"Dam dan sungai di Desa Dadibou dipenuhi lumpur, bibir sungai terkikis, kami lihat langsung di lapangan. Untuk itu, kami di Komisi III akan memperjuangkan anggaran dengan melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Dinas PUPR dan APP serta Bappeda," ungkap DPRD asal Desa Laju itu kepada mimbarNTB, Rabu (16/6/2021).
Edy Muhlis menceritakan kenapa dia sangat antusias ingin berjuang menggolkan anggaran untuk itu, karena dia merasa terpanggil setelah mendengar aspirasi masyarakat yang sudah lama telah berjuang menyampaikan kondisi sungai Dadibou ke pemerintah daerah namun tak direspon.
"Masyarakat sudah sering menyampaikan ke pemerintah daerah namun tak ditanggapi. Untuk itu, kami turun meninjau langsung kondisi di lapangan," pungkasnya.
Edy Muhlis juga sampaikan kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah yang tidak memperhatikan pembangunan di Dadibou yang seharusnya menjadi prioritas mengingat Dadibou berdekatan langsung dengan kantor Pemkab Bima.
"Masyarakat kecewa adinda karena sudah berulang kali menyampaikan keluhan mereka kepada pemerintah namun mereka tak mendapatkan jawaban," tutupnya.
*MB01*