Tuntut Normalisasi Jembatan & Cekdam, Warga Dusun Sori Owo Blokade Jalan -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Tuntut Normalisasi Jembatan & Cekdam, Warga Dusun Sori Owo Blokade Jalan

Sunday, September 5, 2021

BIMAMIMBARNTB.COM -- Khawatir akan terdampak banjir yang kerap menimpa pemukiman setiap tahun yang disebabkan oleh rusaknya cekdam Tangga dan pendangkalan sedimen di jembatan depan SMPN 1 Monta.


Puluhan warga tiga RT di dusun Sori Owo desa Tangga kecamatan Monta melakukan aksi boikot jalan raya tepat di lokasi jembatan desa Tangga.

Warga mayoritas kaum ibu ini sejak pukul 07.35 wita menutup separuh jalan dengan harapan aspirasinya didengar segera baik oleh pemerintah maupun pihak pelaksana proyek pengerjaan peningkatan jalan.

Mereka menuntut agar jembatan yang dimaksud segera dibangun ulang dan dinaikkan lebih tinggi lagi karena kondisinya sudah tidak layak lagi untuk dilalui air.

Warga kuatir musim hujan tahun ini aliran banjir erosi akan menggenangi pemukiman karena pekerjaan pengaspalan jalan raya sudah lebih tinggi dari dataran pemukiman sehingga air erosi limpahan dari cekdam yang rusak tidak memiliki ruang untuk mengalir.

Karena kolong jembatan tidak mampu menampung erosi, biasanya debit air banjir akan mengalir menyeberangi bahu jalan untuk mengurangi debit genangan.

Kekhawatiran ini yang memicu reaksi warga menyampaikan tuntutan. Karena pada kesempatan sosialisasi pihak pelaksana tidak menyeluruh sehingga warga tidak sempat menyampaikan aspirasi.

Camat Monta Drs Nurdin dan Kades Tangga Jubair, SH menemui langsung warga dan menyampaikan tanggapan bahwa apa yang diinginkan warga di tiga RT. 

Aksi ini berlangsung sampai pukul 10 38 wita setelah pihak PUPAR propinsi NTB menemui masyakat yang sedang melakukan aksi boikot total jalan.

Setela kominikasi berlangsung selama 10 menit, warga dapat menerima dengan catatan tetap membongkar separuh jembatam sebagai jaminan akan dipenuhi tuntutan.

Hasan perwakilan PUPAR prov dihadapan warga berjanji akan menyampaikan semua tuntutan tersebut ke atasannya. "Saya tidak dapat menentukan keputusan namun hari ini juga kami akan sampaikan kepada atasan kami di mataram," ujarnya.

Aksi ini hanya berlangsung selama 15 menit, akses jalan sempat lumpuh total.

Sampai berita ini diturunkan, arus lalu lintas kembali normal, pelaksanaan proyek tetap berjalan lancar. 

(MB01)