Rachmat Hidayat Kembali Salurkan Bantuan Modal Usaha Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), Satu Orang Dapat Rp5 Juta -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Rachmat Hidayat Kembali Salurkan Bantuan Modal Usaha Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), Satu Orang Dapat Rp5 Juta

Minggu, 08 Oktober 2023

Rachmat Hidayat Kembali Salurkan Bantuan Modal Usaha Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), Satu Orang Dapat Rp5 Juta. 

Lombok Timur – Anggota DPR RI Dapil Lombok dari PDI Perjuangan , Rachmat Hidayat kembali menyalurkan bantuan kepada masyarakat Lombok Timur.  Rachmat menyerahkan bantuan Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) kepada puluhan pedagang kecil di Lombok Timur, Sabtu 7 Oktober 2023 di Halaman Kantor Pos Unit Desa Sakra di Lombok Timur.



Bantuan PENA tersebut bersumber dari aspirasi dan wasilah Rachmat Hidayat sebagai Anggota DPR RI komisi VIII yang bermitra dengan Kementerian Sosial.


Bantuan tunai tersebut sebagai modal usaha pedagang kecil dan bakulan untuk memperkuat pondasi usaha mereka agar dapat berkembang maju. Pemerintahan Jokowi melalui Kemensos RI menyalurkan bantuan tunai untuk program PENA sebesar Rp5 juta untuk masing-masing pedagang kecil.

Penyerahan bantuan melalui Kantor Pos Unit Desa Sakra dengan terlebih dahulu melalui proses rekrutmen calon penerima bantuan dan dilakukan assesment oleh petugas PKH sekaligus melakukan pendampingan dan monitoring terhadap penggunaan dana PENA agar tepat sasaran.


*Kemiskinan di Lombok Timur*


Sementara Penyerahan bantuan PENA tersebut dihadiri Sekda Lombok Timur, Baiq Miftahul Wasli, Eksekutif Manager Kantor Pos Selong, Goderdzeo de Araujo, Camat Sakra Hj Wira Negarawati, dari Kemensos RI, Ihsan Nurdin Hartanto.



Dalam sambutannya, Sekda Lombok Timur, Hj Miftahul Wasli  menyampaikan kondisi Lombok Timur yang merupakan kabupaten terluas di NTB dengan jumlah penduduk terpadat di NTB menjadikan isu kemiskinan sering menjadi pembahasan dan menjadi masalah dari periode ke periode.


“Karena wilayah kita di Lombok Timur ini wilayah terluas di NTB dengan penduduk terbanyak sekitar 1,3 juta, sehingga persoalan kemiskinan dari periode pimpinan ke periode pimpinan lain isu kemiskinan menjadi sesuatu yang muncul di permukaan,” katanya.


Dia menjelaskan tahun terakhir ini angka kemiskinan di Lombok Timur mulai menurun. Pada 2018 sekitar 17 persen namun pada 2023 menurun menjadi 15,24 persen.


“Namun demikian penurunan itu rasanya melambat, karena dengan 15,24 persen kita di lingkup NTB berada pada angka di atas rata-rata provinsi, sehingga butuh kerja keras semua pihak bagaimana ke depannya mampu menurunkan angka kemiskinan,” ujarnya berdasarkan press rilis diterima media ini.


Baiq Miftahul Wasli merasa bersyukur terhadap Rachmat Hidayat maupun Kemensos yang telah menyalurkan bantuan ke Lombok Timur untuk mengentaskan kemiskinan melalui program PENA tersebut.


“Sangat bersyukur kesempatan hari ini ada dari pusat, baik dari DPR RI maupun kementerian darang membawa program yang dihajatkan untuk membantu masyarakat di Lombok Timur bagaimana bisa terentaskan dari kemiskinan,” ujarnya.


Baiq Miftahul Wasli menjelaskan dari 1,3 juta penduduk Lombok Timur, ada sebanyak 971.337 jiwa atau 377,522 kepala keluarga (KK) terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Lombok Timur dan masih sekitar 123 ribu jiwa data administrasi dan kependudukan (Adminduk) yang perlu diperbaiki.


“Sengaja saya sampaikan ini supaya dari pusat juga maklum dengan kondisi kita sehingga ada perhatian lebih nanti untuk menurunkan program di Lombok Timur,” katanya.


Dia berharap warga penerima bantuan PENA dimanfaatkan lebih baik agar tujuannya untuk menekan angka kemiskinan dapat berhasil.


“Tentunya pengawalan juga menjadi penting agar bantuan dapat tepat sasaran sehingga mampu mengentaskan masalah kemiskinan,” ujarnya.


Dia berharap bantuan tersebut tidak hanya di Kecamatan Sakra namun dapat menyasar kecamatan lainnya di Lombok Timur. Dia yakin jika kemiskinan di Lombok Timur teratasi, maka masalah kemiskinan skala provinsi akan ikut menurun.


“Kami meyakini jika masalah kemiskinan di Lombok Timur teratasi, maka masalah kemiskinan di Provinsi NTB sebagian besar akan teratasi,” katanya.


*Banyak Bantuan Pusat*


Terpisah Kemensos RI yang diwakili Kepala Dinas Sosial Lombok Timur, H. Suroto mengatakan program PENA merupakan salah satu program bantuan dari banyaknya program bantuan yang diturunkan pemerintah pusat.


Suroto mengatakan banyak sekali program pusat yang turun ke Lombok Timur baik untuk warga miskin maupun disabilitas.


“Ada yang dapat beras lewat Bulog, ada Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP). Alhamdulillah berkat bantuan ayahanda (Rachmat Hidayat) kita tahun ini dapat kuota tambahan kemarin,” ujarnya.


Dia berharap program tersebut dapat dimanfaatkan oleh penerima sebaik mungkin dan tidak digunakan untuk hal-hal lain yang tidak produktif.


“Mudah-mudahan program PENA betul-betul dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga warga kita yang belum masuk dapat masuk ke Bansos lain,” katanya.


Dia yakin keberadaan Rachmat Hidayat di DPR RI dapat membantu masyarakat Lombok untuk lepas dari jeratan kemiskinan.


“Saya yakin keberadaan ayahanda (Rachmat Hidayat) di pusat Insya Allah dapat membantu kita terutama yang betul-betul layak mendapatkan,” ujarnya.


Sementara Anggota DPR RI yang juga Ketua DPD PDIP NTB, Rachmat Hidayat mengatakan sudah menjadi tugasnya sebagai perwakilan rakyat untuk mengusulkan bantuan dari pemerintah agar diturunkan ke masyarakat yang membutuhkan.


“Tugas saya hanya mengusulkan dan mengawasi. Jadi saya sudah usulan, tidak apa-apa saya jadi pengemis demi rakyat. Ada proposal juga sudah masuk di Kemensos insya Allah juga segera terealisasi,” kata Rachmat yang didampingi oleh Ahmad Amrullah , Wakil Ketua II DPC PDI Perjuangan Lombok Timur. 


Tokoh kharismatik di NTB ini mengatakan kepedulian dia kepada masyarakat di Lombok Timur, selain karena dia adalah wakil rakyat Dapil Lombok, juga karena Rachmat lahir dan besar di Lombok Timur, dan bahkan bersekolah di Sakra.


“Saya lahir di Lombok Timur, besar di Lombok Timur, sekolah juga di Sakra sini SMP dulu. Saya tahu semua ini,” kata dia.


Dia mengingatkan warga penerima bantuan untuk benar-benar memanfaatkan bantuan tersebut untuk menjadi modal berbisnis. Bahkan dia mengaku akian ikut mengawasi.


“Mudah-mudahan cita-cita kita insya Allah tercapai. Nanti bantuan lain akan saya ngomong sama menterinya. Kebetulan menterinya adalah teman saya,” kata Rachmat.

*Senyum para Penerima Bantuan*

Usai acara sambutan, serah terima bantuan PENA digelar. Puluhan pedagang kecil, pedagang sembako dan pedagang bakulan mendapat sama-sama Rp5 juta. Penerima bantuan diwajibkan membawa identitas dan persyaratan administrasi lainnya.

Para petugas dengan cermat dan teliti memverifikasi calon penerima bantuan PENA yang telah mendapat bantuan tersebut.

Penerima bantuan PENA asal Desa Kabar, Sukmawati yang bekerja sebagai penjahit itu mengucapkan terimakasih kepada Presiden Jokowi, Menteri Sosial dan Rachmat Hidayat yang telah memberi dan menyalurkan program bantuan PENA. 

“Saya sujud syukur atas cairnya bantuan PENA untuk menambah modal usaha guna beli mesin jahit baru. Meskipun demikian saya akan tetap berkonsultasi dan didampingi petugas PKH,” katanya.

Penerima bantuan lainnya, Sarman asal Peresak mengaku sangat bahagia mendapatkan bantuan PENA tersebut. Dia akan menggunakan modal tersebut pada usaha kerajinan tebolak (tudung saji).

“ Saya sangat bersyukur atas bantuan ini. Insya Allah dana bantuan ini akan saya gunakan untuk memperbesar volume kerajinan tebolak sehingga  keuntungan bisa bertambah. Terikakasih banyak Pak Rachmat yang telah membantu menyalurkan bantuan ini,” katanya.

Pemandangan cukup menyentuh juga terjadi saat penyerahan bantuan. Seorang wanita tua renta menangis dengan mata berkaca-kaca saat Rachmat Hidayat memberikan dia bantuan tersebut.

Tampak dari raut wajahnya dia sangat bersyukur di sisa usianya saat ini masih dapat menerima bantuan untuk modal usaha melanjutkan hidupnya.

(*).