Kini pohon Pule di Desa Belo bernilai ekonomi setelah dilirik oleh Tommy pengusaha tanaman hias asal Kabupaten Bima. Malah sekarang, pohon Pule jauh lebih mahal ketimbang kayu jati dan snorkling di Desa Belo.
Hal tersebut membuat Kepala Desa Belo, Kaharuddin, SHi.,MPd merasa senang karena pohon Pule di desanya sekarang bernilai ekonomi.
"Saya sampaikan ucapan terimakasih kepada bang Tommy telah datang ke desa kami melirik pohon Pule, selama ini kayu Pule di desa kami hanya ditebang, dibiarkan mati dan dibakar," ungkap Kades Belo pada mimbar NTB, Rabu (19/6/2024).
Kata Kaharuddin, dahulu pohon Pule hanya dianggap sabagai barang rongsokan, namun kini pohon Pule Jumbo dari desanya akan dijadikan pohon hias untuk menghijaukan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Sebelumnya pohon pule kayu rongsokan, sekarang bernilai ekonomi setelah ketemu dengan Mas Tommy. Suatu kebanggaan kami pohon Pule kayu paling besar pemecah rekor di desa kami akan dikirim ke IKN," ungkapnya.
Kaharuddin juga sampaikan rasa bahagia warganya dengan adanya Tommy sang mantan preman yang sudah beralih profesi sebagai pengusaha tanaman hias yang datang membeli Pohon Pule di desanya. Dia berharap lebih banyak lagi pengusaha tanaman hias seperti Tommy yang datang ke desanya karena manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh warga.
"Sejauh ini, alhamdulillah warga senang kalau ada investor seperti bang Tommy masuk ke desa kami agar membawa dampak secara ekonomi bagi warga kami," bebernya.
Dia berjanji akan membantu semua yang diperlukan oleh Tommy, karena berkat dia sehingga pohon Pule menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakatnya.
"Kedepan orang-orang seperti bang Tommy sering-sering turun ke desa kami supaya membawa nilai ekonomi bagi masyarakat," harapnya.
(***).
