Kota Bima Berbenah: Banjir Tak Lagi Mengamuk di Tanjung, Tapi Ancaman Hulu Mengintai -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Kota Bima Berbenah: Banjir Tak Lagi Mengamuk di Tanjung, Tapi Ancaman Hulu Mengintai

Minggu, 09 November 2025

Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima, Dr. Muhammad Hasyim. 

Kota Bima – Hujan deras yang mengguyur Kota dan Kabupaten Bima pada Sabtu malam (8/11) menjadi bukti nyata efektivitas pembangunan infrastruktur pengendalian banjir. Di Kelurahan Tanjung, limpasan air tak lagi meluap ke permukiman, berbeda dengan Kelurahan Paruga yang masih kebanjiran akibat tingginya curah hujan di hulu Wawo–Lambitu.


Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Bima gencar menata bantaran sungai, memperlebar dan menormalisasi aliran sungai, serta membangun sistem drainase baru. Upaya ini terbukti mampu menekan potensi genangan, meski hujan deras disertai pasang laut maksimum.

Masyarakat Tanjung mengapresiasi keberhasilan pengendalian banjir ini. Namun, mereka juga menyoroti kondisi lingkungan di wilayah hulu yang tertekan akibat pembalakan liar dan pembukaan lahan pertanian jagung.

Afif Ridha, warga Kelurahan Tanjung, menulis di media sosial: "Hutan-hutan yang seharusnya menjadi penyerap air kini perlahan hilang, digantikan oleh lahan terbuka. Ironisnya, hasil dari pembalakan di hulu bisa saja menggagalkan investasi besar di hilir."

Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Kominfotik menyatakan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bima serta instansi terkait untuk memperkuat sinergi pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terpadu.

Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima, Dr. Muhammad Hasyim, mengungkapkan bahwa banjir semalam mengakibatkan kerusakan ringan pada beberapa fasilitas umum. "Jembatan Gantung penghubung Kelurahan Paruga dan Dara mengalami kemiringan akibat derasnya arus sungai. Pemerintah tengah melakukan peninjauan dan langkah cepat untuk memastikan keamanan jembatan tersebut," ujarnya.

Dr. Hasyim menambahkan bahwa proyek penataan sungai dan drainase di Kota Bima merupakan bagian dari dukungan JICA dan NUFReP (National Urban Flood Resilience Project) yang juga melibatkan Bank Dunia sebagai mitra pembangunan.

Pemerintah Kota Bima mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan terus menjaga kelestarian lingkungan, terutama di kawasan hulu. "Upaya pengendalian banjir akan berhasil secara berkelanjutan apabila seluruh pihak turut berpartisipasi aktif dalam menjaga keseimbangan alam," pungkas Dr. Hasyim.

(Red).