"Rumahnya sendiri udah tiga kali bergeser. Itu hanya numpang lahan orang atas belas kasihan sama orang yang memiliki lahan aja," ungkap Adi Irawan.
Menurut Adi, sumber kehidupan sehari-hari kakek M Saleh dari belas kasihan orang lain.
"Dia hanya berharap belas kasih orang lain yg memiliki hati aja," kata Adi Irawan pemuda talabiu pada media ini, Jumat (29/3/2019) pagi.
Adi mengatakan, rumah gubuk 6 tiang berukuran 2x3 meter itu terbuat dari dinding reyot dan atap genteng boco. Kondisi sebagian atap dan dinding telah lama rusak dan terbuka. Akibatnya saat musim hujan, Kakek M Saleh terpaksa tidur dalam keadaan basah kuyup dan kedinginan.
"Kalau musim hujan kakek M Saleh basah kuyup dan kedinginan, karena atap dan dinding reyot sudah banyak yang bocor," bebernya. (*mb01*)