Kata Dia, bila kritikan yang disampaikan tidak menggunakan basis data yang tidak valid atau tidak akuntabel, maka bukannya melahirkan solusi, justru menimbulkan polemik dan kegaduhan.
H A Malik mengatakan pihaknya tidak pernah menutup diri dan tidak alergi dengan kritikan, baginya kritikan adalah nutrisi bagi pemerintah. Pemerintah tak bisa bekerja sendiri, karenanya masyarakat dibutuhkan untuk mengawasi, mengoreksi dan ikut bahu membahu bersama dengan pemerintah didalam membangun Kota Bima.
"Yang tidak valid juga bisa menimbulkan instabilitas, ini yang direspon oleh kita kenapa kami harus meluruskan data-data itu bukan berarti kami alergi kritikan. Pemerintah Kota Bima apalagi pak wali ini orang yang sangat terbuka, datang ke rumah oke, ketemu di jalan oke, ketemu di kantor apa lagi, tetapi dengan data yang akuntabel, jadi kalau tidak akuntabel Repot juga kasihan publik akan mengonsumsi data yang tidak bagus," tuturnya.
H A Malik berharap serta mengajak masyarakat dan pihak-pihak lainnya yang ingin berkonstribusi membangun Kota Bima melalui kritikan tetapi dengan solusi terhadap komponen kebijakan yang dianggap bermasalah.
"Kami berharap kalau ada komponen manapun dimanapun berada yang ingin berkontribusi terhadap pembangunan kota Bima untuk menampilkan data dan fakta yang akuntabel agar bisa memberikan sebuah solusi, tapi kalau tidak ada solusi, itu bukan solusi yang didapatkan tapi permasalahan baru lagi yang muncul," tegasnya pada awak media saat konferensi pers di kediaman Walikota Bima, Sabtu (2/11).
"Kami berharap kepada komponen manapun kalau mau memberikan masukan, datang dengan menemui pemerintah daerah kita siap menerimanya, tetapi dengan data yang akuntabel serta valid yang mampu dipertanggungjawabkan, bila perlu kita debat kita sediakan forumnya," tambahnya. (DN)