DKP Kab. Bima Melakukan Sosialisasi PUGAR Tahun Anggaran 2023 -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

DKP Kab. Bima Melakukan Sosialisasi PUGAR Tahun Anggaran 2023

Tuesday, August 15, 2023

DKP Kab. Bima Melakukan Sosialisasi PUGAR Tahun Anggaran 2023.

Kota Bima -- Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bima melakukan sosialisasi Usaha Garam Rakyat Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) di Kabupaten Bima tahun anggaran 2023.


Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Rumah Makan Anda Pantai Lawata Kota Bima, Rabu (16/8/2023). 

Turut hadir dalam sosialisasi ini yaitu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Rendra Farid, Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Taufik, ST., MT, Kepala Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Bima, Drs. Ishaka dan Sekretaris Perindag Kabupaten Bima serta sejumlah Kepala Desa dari Kabupaten Bima. 

Sebanyak 60 Kelompok PUGAR terdiri dari Kecamatan Bolo, Lambu, Woha, Palibelo dan dua Koperasi PUGAR mengikuti kegiatan ini. 

Mengawali sambutannya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima, Ir. Rendra Farid menyampaikan rasa syukurnya bahwa pada tahun ini masih dipercayakan oleh pusat untuk mengelola program yang dahulunya bernama PUGAR dan sekarang berubah menjadi program Sentral Garam Rakyat atau disingkat Segar. 

"Alhamdulillah untuk kesekian kalinya kita mendapatkan bantuan program yang diberikan oleh Kementerian dan Perikanan Republik Indonesia," jelas Rendra Farid. 

"Luas tambak garam lebih kurang 4000 dan masih aktif seribu lebih," lanjutnya.

Pemerintah daerah mendapat piagam penghargaan dari pemerintah pusat dalam mensukseskan program Usaha Garam Rakyat (PUGAR) ini.

Dalam kesempatan tersebut H. Rendra Farid juga mengingatkan Kalau ada kelompok Usaha Garam yang mampu mengelola Usaha garam ini menjadi Bahan Baku, maka ke depan pemerintah Pusat akan memberi bantuan mesin pengelola dengan Kapasitas Besar.

“Dan Pemerintah terus memikirkan garam lokal untuk dipasarkan di luar, bukan melepas tangan dan beralasan sesuai harga pasar,” Tutupnya.

Kadis DPMPTSP Drs. Ishaka juga menyampaikan, Tugas Utama Kami mencari Infestor dalam rangka menentukan hasil Produksi Petani yang ada di Kabupaten Bima.


Salah satu contoh yaitu kopi Tambora sudah memenuhi standar internasional, dan Kabupaten Bima sebagian besar hasil tani yang ada sudah mulai dipasarkan di Tingkat Nasional.

"Garam adalah kebutuhan hidup manusia, tetapi untuk kestabilan harga harus ada komunikasi dan koordinasi dengan pengusaha - pengusaha yang ada. Apalagi kualitas Garam Kabupaten Bima selama ini berpotensi. Intinya Daerah Tidak Akan Maju tanpa Infestor," Tutup Ishaka.

Sementata Adam Latif, Selaku ketua Kelompok Garam didampingi 10 orang Anggota menjelaskan bahwa kelompok ini sudah lama dibentuk dan penghasilan usaha dari kelompok ini tidak diragukan lagi. Namun permasalahan yaitu Harga yang tidak stabil.

Ia juga jelaskan, Dulu di tahun 2022 Harga garam hasil olahan petani garam mengalami kenaikan pada angka Rp. 300.000, Namun sekarang Sudah turun di angka Rp. 55.000.

"Tapi kami tetap menikmati hasilnya, daripada sebelumnya dengan Harga Garam sekarung hanya Belasan Ribu. Soal Hasil olahan kami, dalam sebulan mampu menghasilkan 100 TON/Bulan" bebernya.

Untuk itu, ia berharap pada pemerintah daerah, Provinsi, dan Pusat untuk terus memperhatikan  petani Garam melalui kelompok PUGAR yang ada di Kabupaten Bima.

Kepala Beppeda Litbang, Taufik, S.T. M.T menyampaikan, Sesuai Visi Pembangunan Pemda Kabupaten Bima, dalam arti Desa berpotensi yang ada sangat menjanjikan untuk berdaya saing dalam kesejahteraan masyarakat.

"Daerah - Daerah lain kenapa mampu? Prioritas utamanya RPJMD, untuk tingkatkan kesejahteraan pemerintah sebagai sektor unggulan, karena 47 %, adalah Bidang Pertanian," jelasnya.

"Kita bisa menciptakan kesempatan, harapannya pasti akan membuka ruang dengan hasil kesejahteraan. Juga Daya saing dalam Rangka mendorong Produksi retribusi berkelanjutan," tutupnya.

(tim)