Efek Ekonomi Pacuan Kuda -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Efek Ekonomi Pacuan Kuda

Sunday, October 29, 2023

Lagi sebagian kalangan mungkin beranggapan bahwa pacuan kuda hanya sekedar tradisi semata dan hoby orang orang berduit saja. 

Ilustrasi. 

Bila ditelisik lebih jauh dan lebih mendalam, pacuan kuda memiliki efek domino terutama pada sektor ekonomi yang cukup signifikan

Pertama, pacuan kuda ada dan reguler diselenggarakan berdampak positif pada berkembangnya peternakan kuda diwilayah Bima Dompu Sumbawa. Peternakan ini tentu saja untuk mempertahankan sekaligus menambah populasi kuda sebagai entitas warisan leluhur yang dimana Bima dikenal dengan Kuda kuda kuat dan bertenaga.
Darussalam. 


Kedua, terbuka lapangan kerja yang cukup signifikan bagi para perawat kuda diwilayah Bima. Jumlahnya juga sangat signifikan bisa tembus 1.000 KK, karena umumnya pemilik kuda pada mempekerjakan orang untuk merawat kudanya.

Ketiga, pada saat kegiatan pacuan kuda di Bima, perputaran uang selama even berlangsung sangatlah besar. Setiap kuda yang mengikuti lomba setidaknya pemilik kuda menyiapkan anggaran untuk semua kebutuhan selama even berlangsung ± 3.000.000 rupiah/perekor. 

Biaya tersebut untuk kebutuhan logistik para perawat kuda, biaya untuk pakan, biaya untuk nutrisi, vitamin dan obat serta jamu kuda, biaya untuk pelepas kuda, biaya reward untuk joki serta biaya tidak terduga lainnya seperti biaya sewa tempat nginap kuda. 

Jika dalam satu kali even pacuan diikuti oleh 800 kuda saja, maka ada perputaran uang paling sedikit 2,4 milyar. 

Perputaran uang masih bertambah dari transaksi jual beli antara pengunjung dengan para pedagang yang mengais rejeki selama even berlangsung. 

Jumlah pengunjung pada setiap pacuan sangat besar, jumlahnya ribuan bahkan bisa sampai puluhan ribu ketika memasuki hari final, sedangkan jumlah pedagang yang ada disekitar arena mencapai ratusan pedagang. 

Dari transaksi antara pedagang dan pengujung pacuan tersebut bisa mencapai ± 1 milyar dalam satu kali even pacuan kuda. 

Keempat, pacuan kuda juga menjadi ajang transaksi jual beli kuda. Bagi kuda kuda yang dianggap tidak layak untuk dijadikan kuda pacu biayanya akan dijual dan dibeli oleh para pelaku usaha eksport kuda lintas pulau. 

Bagi kuda kuda juara atau yang dianggap memiliki bakat juara, juga terjadi transksi pindah pemilik. 

Rata rata transaksi bisa mencapai 100 ekor kuda. Jika dirata-ratakan 10 juta saja perekor, maka dari transaksi tersebut mampu mencapai angka ± 1 milyar rupiah. 

Dari beberapa item tersebut bisa diperkirakan perputaran uang pada even pacuan kuda mencapai ± 5 milyar dalam jangka waktu biasanya hanya sekitar 1-12 hari mulai dari pengukuran hingga final. 

Angka tersebut belum ditambah dengan perputaran uang hasil parkiran ribuan kendaraan bermotor setiap harinya. 

Bisa dibayangkan betapa besar perputaran ekonomi untuk satu kali even pacuan kuda dan betaps banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat ekonomi pada setiap even, mulai dari puluhan tukang parkir, ratusan pedagang, ratusan perawat kuda, puluhan pelepas kuda dan puluhan joki.

Dengan demikian, sudah semestinya pacuan kuda dijadikan potensi utama untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat. 

Angka tersebut akan semakin besar jika pacuan kuda mampu ditingkatkan menjadi even reguler dengan konyuitas yang lebih intens serta dengan kemasan penyelenggaran yang lebih baik. 

Sudah saatnya peluang ekonomi ini mampu ditangkap dengan baik oleh pemerintah untuk dijadikan satu sektor yang potensi untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan Pacuan Kuda sebagai aset  ikon kekayaan Daerah dimasa mendatang.

Opini oleh: Darussalam
(**).