Pj Gubernur NTB Sorot Aksi Kerusakan Ekosistem Laut Saat Rakor dengan Forkopimda -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Pj Gubernur NTB Sorot Aksi Kerusakan Ekosistem Laut Saat Rakor dengan Forkopimda

Thursday, February 22, 2024

Pj Gubernur NTB buka rapat koordinasi Forum Penanganan Penangkapan Ikan yang merusak sumber daya di wilayah perairan Pulau Sumbawa, di Marina Inn Hotel, Kamis (22/2/2024).

Kota Bima.- Aksi perburuan ikan dengan menggunakan bahan peledak masih marak terjadi di wilayah perairan pulau Sumbawa, Forkopimda menggelar rapat koordinasi Forum Penanganan Penangkapan Ikan yang merusak sumber daya di wilayah perairan Pulau Sumbawa, di Marina Inn Hotel, Kamis (22/2/2024).


Turut hadir dalam rakor itu, Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, Pj Wali Kota Bima H Mohammad Rum, Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri, Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda NTB serta para kepala desa di Kecamatan Lambu dan Kecamatan Sape.  

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran forkopimda, baik dari pemerintah Kota Bima, pemerintah Kabupaten Bima maupun jajaran TNI/Polri yang telah berjuang keras mengawal penyelenggaraan pesta demokrasi pada pemilu 2024 sehingga berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun di sebagian desa di Kabupaten Bima akan melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU).

"Dinamika yang terjadi bagian dari rona-rona demokrasi, namun saya meyakini semua ini akan terselesaikan dengan baik," ujar Miq Gita sapaan Pj. Gubernur NTB.

Selain itu, Miq Gita menyoroti maraknya aksi perusakan ekosistem laut dengan cara bom rakitan yang dapat merusak serta mengancam kehidupan ekosistem laut. Rapat koordinasi yang dilakukan saat ini merupakan bagian dari ikhtiar bersama mewujudkan serta menjaga ekosistem laut dari ancaman ulah tangan manusia.

Menurutnya, ancaman pidananya sangat jelas, karena dampaknya selain dapat mengancam keselamatan jiwa dari para nelayan, juga dapat mengancam serta merusak kehidupan ekosistem laut.

"Langkah dan tindakan tersebut dapat di minimalisir sekecil mungkin, agar kekayaan laut yang kita miliki terjaga, sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang," ucapnya.

Sementara, Pj Wali Kota Bima, H Mohammad Rum menyampaikan terimakasih dengan adanya kegiatan tersebut, walaupun lokasinya di Sape, jika bicara Kota Bima yang menjadi nelayan mayoritasnya di Kelurahan Kolo.

Kalau ditarik dari garis pantainya, baik dari Kolo, Wera hingga Sape merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, upaya kolaborasi bersama menjaga dan melindungi ekosistem perairan kelautan sangatlah penting.

"Jika ini dijaga betul, maka akan ada pertumbuhan ekonomi baru di wilayah timur. Stop pengeboman ikan dengan cara ilegal, karena akan merusak biota laut," tegas H. Mohammad Rum.

(Din/mb).