Bupati Bima Pimpin Rakor Bahas Fluktuasi Pasokan Pangan -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Bupati Bima Pimpin Rakor Bahas Fluktuasi Pasokan Pangan

Jumat, 23 Mei 2025

Bupati Bima Ady Mahyudi Pimpin Rakor Bahas Fluktuasi Pasokan Pangan di ruang rapat Bupati Bima. 

MIMBARNTB.com --Bupati Bima, Ady Mahyudi memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) membahas terkait Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan menghadapi persiapan masa panen jagung musim tanam I (MT1) Tahun 2025 di Kabupaten Bima. 


Rapat berlangsung di Ruang Rapat Forkopimda Kantor Bupati Bima, Kamis (22/05/2025) itu, turut dihadiri oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekda Fatahullah S.Pd, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Iwan Setiawan SE, Kadis Ketahanan Pangan Ir. H.M Natsir, Kadis Perhubungan Drs.H. Masykur MM, Kepala Pelindo III, KSOP Pelabuhan Bima Kepala Bulog, 

Hadir juga pejabat terkait pada Dinas Perindag, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima menyampaikan beberapa arahan.

Bupati Bima, Ady Mahyudi menjelaskan, Kabupaten Bima merupakan salah satu daerah produsen jagung yang signifikan bagi kebutuhan nasional dengan kisaran produksi 500-700 ribu ton. Oleh karenanya, Ady Mahyudi mengatakan diperlukan perhatian serius dalam pengelolaannya baik kualitas, kepastian harga maupun distribusi pemasarannya. 

"Wujud perhatian pemerintah antara lain dengan telah dikeluarkan ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP) jagung tingkat petani sebesar Rp.5.500/kg sebagai acuan pembelian bagi BUMN pangan, pelaku usaha dan para offtaker," beber Bupati Bima. 

Hingga saat ini produksi, kata dia jagung masih 21% dari total produksi sebesar 536.945 ton di tahun 2025. Beberapa faktor yang  berpengaruh terhadap fluktuasi distribusi jagung tiap tahun saat musim panen, baik angkutan darat maupun laut, tingginya biaya transportasi ke luar daerah, lamanya sistem antrian yang melalui pelabuhan. Hal ini bisa menimbulkan gejolak.

"Rendahnya serapan jagung oleh pelaku usaha akibat kapasitas gudang penyimpanan yang sudah penuh, tentu saja memerlukan kebijakan pengaturan distribusi yang baik untuk menjamin kelancaran distribusi komoditas jagung dan stabilisasi pasokan dan harga pangan," ungkapnya. 

Ady Mahyudi harapkan Rakor dapat menyelesaikan persoalan rantai pasok dan memberikan solusi terbaik bagi kelancaran distribusi jagung sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh para pelaku usaha terlebih masyarakat petani yang menggunakan modal transportasi laut maupun transportasi darat.

"Intinya, diperlukan kolaborasi Satgas Pangan, PT. Pelindo, KSOP Pelabuhan Bima dan Bulog sehingga distribusi jagung adil dan transparan," imbuhnya. 

(**).