Bupati Bima Kunjungi Korban Kebakaran Sekaligus Serahkan Bantuan Tanggap Darurat -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Bupati Bima Kunjungi Korban Kebakaran Sekaligus Serahkan Bantuan Tanggap Darurat

Kamis, 24 Juli 2025

Bupati Bima, Ady Mahyudi mengunjungi Korban Kebakaran Sekaligus Serahkan Bantuan Tanggap Darurat di Desa Donggobolo dan Desa Keli. 

MIMBARNTB.com--Pasca kebakaran yang melanda rumah panggung yang berada di 2 desa di Kecamatan Woha yaitu 1 unit di desa keli pada Rabu (23/7) dan 1 unit di desa donggobolo, pada Sabtu (5/7) lalu. Bupati Bima, Ady Mahyudi yang didampingi Kepala Dinas Sosial Tajudin, SH., M.Si., Kepala BPBD Drs. H. Isryah, Sekcam Woha Drs. H. Muhammad Saleh, M.Si, Kades Donggobolo, Kades Keli, dan para pejabat terkait BPBD, Dinas Sosial Kabupaten Bima, mengunjungi lokasi terdampak bencana untuk melihat dari dekat kondisi yang dialami warga di desa Keli dan Donggobolo tersebut.


Tiba di tempat kejadian, Bupati Bima menyampaikan rasa empatinya atas bencana dan musibah atas bencana yang dialami warga. Ia berharap dengan kondisi yang ada warga tetap bersabar sembari pemerintah terus berupaya untuk mencari solusi terbaik bagi penanganan kebakaran tersebut.

"Rasa empati yang amat dalam kami ucapakan kepada para keluarga yang mengalami musibah ini. Semoga ini menjadi pelajaran agar kita semua lebih berhati-hati dan bijak, baik dalam masalah listrik maupun masalah yang berurusan dengan kompor yang ada dalam dirumah," harapnya. 

Bupati Bima juga menginstruksikan BPBD dan Sosial, agar segera menindaklanjuti langkah-langkah penanganan pasca bencana, memenuhi kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjangnya untuk para korban terdampak.

Dalam kunjungan tersebut, Ady Mahyudi memberikan bantuan tanggap darurat berupa kakanan siap saji, tarpal, tikar, sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnnya dari Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Bima, serta ada pula uang santuanan yang diberikan oleh Bupati Bima.

Sebagaimana laporan dari kedua kepala desa, kerugian material yang dialami oleh Indara (30 tahun/petani) warga desa Donggobolo perkiraan kerugian mencapai Rp 100 juta. Sedangkan warga desa Keli Masyudin (30 tahun/petani) dan Baharudin (35 tahun/petani) 2 kepala keluarga dalam satu rumah perkiraan kerugian mencapai Rp 15 juta.

(**).