Pengurus Wilayah IKATEK UNHAS saat Bertemu Sekda Kota Bima. |
Kota Bima, Mimbarntb.com—
Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dan Pemkab Bima mendorong para insinyur
(engineer) di lingkup pemerintah untuk mengikuti sertifikat profesi. Hal
tersebut disampaikan pimpinan tinggi pratama kedua daerah ketika menerima
Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Teknik Universitas Hasanuddin (PW IKATEK UNHAS)
Bali-Nusra, belum lama ini.
Sekretaris
Daerah Kota Bima, Drs H Muhtar Landa, menyatakan, Pemerintah Kota Bima tidak bisa
terlepas dari sektor industri, perdagangan maupun jasa, sehingga Pemkot Bima
merespon positif permintaan delegasi peserta sertifikasi insinyur.
“Karena kita
tidak bisa lepas dari sektor industri, perdagangan dan jasa, sehingga mutlak
dibutuhkan terus peningkatan kualitas pembangunan, baik infrastruktur terlebih
SDMnya. Sertifikasi insinyur menjawab tantangan tersebut. Hal ini sesuai dengan
visi besar bapak Wali Kota, HM Qurais H. Abidin,” jelas Mukhtar Landa
didampingi pejabat Bagian APP Setda Kota Bima, Adilansyah SE, M.Ap dan Dinas
PUPR, Agus ST ketika menerima jajaran Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Teknik
Universitas Hasanuddin (PW IKATEK Unhas) Bali-Nusra.
Kunjungan IKATEK
UNHAS di kantor Pemkot Bima dalam rangka meminta delegasi dari Pemkot Bima
agar sertifikasi insinyur tingkat
Provinsi NTB yang digelar di Kabupaten Sumbawa. Sertifikasi itu diselengarakan oleh PW IKATEK Unhas Bali-Nusra
bekerjasama dengan Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan
Universitas Teknologi Sumbawa (UTS).
Respon
positif juga disampaikan Bupati Bima melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bima,
Drs H Taufik HAK, M.Si saat menerima PW IKATEK Unhas Bali-Nusra.
“Harus
sertifikasi itu. Kita sudah pernah laksanakan di lingkup Pemda Bima. Tapi,
sekarang pun saya akan minta Kabag APP mengirimkan jajarannya dalam sertifikasi
tingkat Provinsi NTB kali ini. Tidak mungkin pembangunan di Kabupaten Bima,
bisa berkualitas jika tidak ditunjang oleh para birokrat yang bersertifikasi
professional,” ujar Taufik yang tengah sibuk menyiapkan perhelatan MTQ ke-XXIX
tingkat Kabupaten Bima di lapangan umum Kecamatan Wawo.
Ketua Umum PW
IKATEK UNHAS Bali-Nusra, Hadi Santoso, ST, MM menyatakan apresiasi terhadap
respon positif Pemkot dan Pemkab Bima terkait rencana mengirim delegasi untuk mengikuti sertifikasi insinyur.
Apresiasi tersebut terutama terkait sikap
responsif kedua pimpinan daerah yang tidak mengedepankan birokrasi
berbelit-belit.
“Terutama dalam
menyongsong peluang pengembangan sumber daya manusia di lingkup pemerintah.
Karena pemerintah pusat telah tegas dalam hal sertifikasi insinyur,” ujar Hadi.
Pengesahan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014, dan Peraturan Menteri Nomor 35 Tahun 2006
tentang Insinyur adalah isyarat penting tentang sertifikasi insinyur
profesional. Jika Provinsi NTB termasuk kota dan kabupaten lamban merespon itu,
maka daerah akan mengalami kerugian khususnya pada aspek kompetisi. Baik terkait
sumber daya manusia maupun partisipasi pembangunan daerah.
“Itu sangat
merugikan kita sendiri (daerah),” tandas Hadi yang didampingi anggota PW IKATEK UNHAS Bali-Nusra, Afan
Parawansyah, ST, Jihadudin, ST, Arif Rahman, ST, dan Herdyanto Ladjatang, ST.
(AN)