Balapan Liar Masalah Sosial -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Balapan Liar Masalah Sosial

Thursday, June 8, 2017

Oleh: Arifudin

Balapan liar adalah kegiatan adu kecepatan kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil yang terjadi bukan di sirkuit balapan resmi melainkan di jalan raya atau jalanan umum. Namun yang sering ditemukan adalah balapan liar sepeda motor. Fenomena seperti ini dapat dikategorikan sebagai masalah sosial karena sangat meresahkan atau bahkan dapat membahayakan masyarakat. Apalagi pelaku balapan liar yang sering ditemukan adalah anak-anak yang masih berusia sekolah yaitu SMP dan SMA.

Balapan liar menurut pengamatan penulis, biasanya mereka lakukan pada saat tengah malam sekitar pikul 00.00 sampai pukul 03.00 dini hari. Mereka beradu cepat di jalan-jalan yang mulai sepi seolah-olah merupakan sirkuit balapan. Jam-jam seperti itu sejatinya untuk anak-anak sekolah merupakan jam istirahat karena esok paginya mereka mesti berangkat untuk belajar di sekolah.

Fenomena balap liar harusnya mnjadi tanggung jawab kita bersama mengingat kegiatan seperti tentunya membahayakan masyarakat yang melintas, kemudian dapat pula memicu permasalahan sosial seperti tawuran ataupun tindak kekerasan lainnya.  Balapan liar merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja. 

Balapan liar tentunya memberikan dampak negative, diantaranya yang penulis amati adalah 
Membahayakan Diri Sendiri dan Orang Lain

Balapan liar jelas membahayakan keselamatan diri sendiri, apalagi tidak dibarengi dengan perlengkapan keselamatan yang memadai. Resiko yang didapat apabila terjadi kecelakaan adalah mulai dari luka-luka, cedera, sampai yang paling parah yakni kematian. Resiko ini tidak hanya menghinggapi pelaku balapan liar, tetapi juga masyarakat yang menggunakan jalanan umum tersebut.

Membawa pengaruh buruk bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Pelaku balapan liar terutama yang masih duduk di bangku sekolah pastinya akan berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Waktu tengah malam yang harusnya digunakan untuk beristirahat, tetapi mereka gunakan untuk balapan liar. Hal tersebut tentu dapat mengakibatkan menurunnya prestasi belajar mereka di sekolah. Perilaku pelaku tersebut juga dapat mempengaruhi teman-temannya yang lain untuk mengikuti dan akhirnya terjerumus kedalam dunia balap liar.

Memicu perilaku menyimpang lainnya.
waktu dapat kemana pun dengan siapa pun. Misalnya pengedar narkoba dapat dengan mudah menyusup dikalangan pembalap liar. Selain itu sex bebas sangat mungkin terjadi akibat liarnya pergaulan, dan juga tindak kekerasan ataupun tawuran yang mungkin terjadi diakibatkan oleh salah satu pihak pelau balap liar tidak menerima kekalahan.

Balapan liar merupakan salah satu masalah sosial yang sering di temukan khususnya di Daerah Kota Bima yaitu aksi kebut-kebutan sepeda motor yang dilakukan oleh remaja pada saat tengah malam yang tentunya sangat meresahkan warga. Pelaku balapan liar disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yakni biasanya karena keadaan dalam keluarga yang kurang kasih sayang ataupun tidak harmonis, sedangkan factor eksternal biasanya dipengaruhi oleh teman-teman sepermainan yang mengajak kemudian mereka mengikutinya.

Solusi yang penulis berikan agar aksi balapan liar dapat diminimalisir maupun diberantas diantaranya adalah :

Polisi harus sering melakukan razia balapan liar di tengah malam karena dapat membahayakan masyarakat yang melintas dan menindak tegas pelaku agar jera dan tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

Sementara pihak sekolah harus memantau perilaku anak didiknya dan memberikan peringatan keras bagi yang ketahuan melakukan balapan liar. Selain itu pihak sekolah harus memberikan dan mewajibkan bagi setiap murid untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler agar waktu luang para siswa dapat diisi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Jikalau banyak waktu yang para siswa habiskan dengan kegiatan yang bermanfaat, niscaya mereka akan lelah kemudian beristirahat dan tidak sempat memikirkan hal-hal yang cenderung negative.

Yang sangat penting adalah upaya preventif yang harus dimulai dari lingkungan keluarga. Dimana para orang tua harus memberikan waktu lebih untuk memantau dan memberi perhatian kepada anaknya agar anak mendapat kasih sayang yang cukup. Juga dengan memberikan nasihat dan sanksi apabila anak melakukan kesalahan. Selain itu orang tua harus menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif dan harmonis agar anak dapat betah berada di rumah.

OPINI