Lembaga Rehabilitasi Cahaya Insan Tanpa Pamrih Obati Penderita Gangguan Jiwa -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Lembaga Rehabilitasi Cahaya Insan Tanpa Pamrih Obati Penderita Gangguan Jiwa

Monday, December 24, 2018

Lembaga Rehabilitasi Cahaya Insan menampung orang gangguan jiwa untuk diobati secara tradisional.
BIMA, MIMBARNTB.com | Lembaga Rehabilitasi Cahaya Insan yang beralamat di Rabakodo Kecamatan Woha Kabupaten Bima merupakan salah satu lembaga yang selama ini menampung dan mengobati penderita gangguan jiwa dengan metode pengobatan tradisional.
Lembaga Rehabilitasi Cahaya Insan ini  beberapa tahun lalu didirikan swadaya oleh beberapa warga yang prihatin dengan tak adanya penanganan serius bagi penderita gangguan jiwa oleh pemerintah setempat. Sedangkan untuk bangunan untuk menampung para pasien merupakan bantuan dari anggota DPRD Kabupaten Bima Ilham asal Kecamatan Bolo. 

Pengurus Lembaga Rehabilitasi Cahaya Insan Muhdin Umar mengatakan, saat ini ada sebanyak 10 orang pasien yang mengalami gangguan jiwa yang tidak mampu diobati secara medis direhabilitasi secara tradisional di lembaga rehabilitasi cahaya insan.

"Kita obati secara tradisional sebanyak 10 orang pasien, dan sudah banyak yang sembuh di rehabilitasi di Lembaga Rehabilitasi Cahaya Insan," ucapnya.

Muhdin Umar mengatakan, biaya untuk keperluan pasiennya selama ini hanya mengandalkan dari swadaya pengurus dan para donatur dan tidak ada anggaran khusus yang diberikan Pemerintah.

"Selama ini kami hanya mengandalkan pendanaan dari donatur dan swadaya kami pengurus," ungkap Muhdin Umar, Senin (24/12/2018).

Muhdin Umar menjelaskan, selama ini pasien penderita gangguan jiwa yang direhabilitasi diakibatkan oleh penggunaan Narkoba dan tramadol serta masalah pribadi. Lembaga Rehabilitasi Cahaya Insan selama ini tidak pernah memungut sepersen pun anggaran dari pihak keluarga pasien untuk mengobati pasien.

Kendati demikian, Muhdin Umar bersama rekan-rekannya terus berupaya untuk bisa menghidupi dan mengobati pasiennya tersebut dengan anggaran seadanya.

Pihaknya bukan hanya menampung penderita gangguan jiwa asal Bima saja, tetapi juga dari beberapa daerah lainnya.

"Ada pasien dari Sila dan juga dari berbagai daerah lainnya, pasien yang diobati secara tradisional disini rata-rata yang ditolak oleh medis karena tidak mampu diobati secara medis lagi," katanya.(mb01).