Wartawan dimaksud yakni Ibrahim yang merupakan salah satu wartawan media online Jurnal NTB (
www.jurnalntb.com). Ia diduga dipukuli oleh oknum guru saat ingin mengkonfirmasi terkait kasus dugaan asusila.
Ibrahim menjelaskan, kejadian pemukulan oleh oknum guru terhadap dirinya itu berawal dari kasus penangkapan oknum guru dengan seorang janda. Keduanya digrebek warga saat berduaan didalam kamar, Sabtu (26/01) malam.
Perbuatan asusila ini kata pria yang akrab disapa Bram ini, sudah diakui oleh RFI. Hal ini berdasarkan surat pernyataan yang ditandatangani oleh RFI diatas meterai 6000 yang disaksikan oleh ketua Rt dan mengetahui dua kepala dusun setempat.
Berdasarkan surat pernyataan itu, Senin (28/01) siang, Bram melakukan konfirmasi kepada RFI untuk kepentingan berita. Namun RFI justeru menunjukkan sikap arogansi dengan memukulinya.
"Saya dipukul sebanyak lima kali hingga tersungkur. Kejadian ini banyak saksi mata yang melihatnya," ungkap Bram.
Perbuatan FHI ini sangat tidak diterima oleh Bram dan sangat merugikan dirinya. Untuk itu Bram membawa persoalan ini dijalur hukum.
"Kasus ini resmi saya laporkan ke Polres Bima atas dugaan penganiayaan," jelasnya.
Dia berharap pelaku di proses sesuai dengan hukum yang berlaku. (mb001).