Persoalan Aset PR Dewan Lama, Yandi Janji Akan Tuntaskan -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Persoalan Aset PR Dewan Lama, Yandi Janji Akan Tuntaskan

Friday, September 27, 2019

Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Putera Ferryandi (Kiri) mimbar NTB (Dok).
Bima, mimbar NTB.com -- Hari pertama menginjakan kakinya di gedung DPRD Kabupaten Bima,  Muhammad Putera Ferryandi langsung mempelajari PR peninggalan dewan sebelumnya soal tanah aset milik Pemkab Bima yang sedang berpolemik saat ini. 
Ketua DPRD Kabupaten Bima sementara, Muhammad Putera Ferryandi berjanji akan menuntaskan persoalan yang belum dituntaskan oleh dewan sebelumnya.

"Masalah aset sampai hari ini belum selesai, saya sudah panggil ketua pansus tanah yang membidangi aset milik pemkab Bima baik yang berada di kota maupun di Kabupaten Bima," ucap anak muda bergelar Sarjana Ilmu Pemerintahan kepada awak Media di ruangan kerjanya Gedung DPRD Kabupaten Bima jalan Gatot Subroto Kota Bima, Jumat 27 September 2019.

"Ada beberapa UU yang rancu terkait aset milik pemkab Bima yang ada di Kota, makanya kita pelajari secara hati-hati dan cermat," tambahnya. 

Dia berharap semua pihak untuk bersabar menunggu proses dan dia tidak mau penyelesaian persoalan aset dilakukan secara tergesa-gesa karena persoalan aset merupakan agenda penting untuk segera diselesaikan.

"Soal agenda penting mengenai kebutuhan rakyat kami sudah membicarakan baik di internal politik dan diluar partai, saya tahu apa yang harus dilakukan sesuai fungsi saya sebagai anggota dewan," katanya. 

Yandi ingin menjawab soal keraguan publik terhadap dirinya mengenai fungsi pengawasan yang melekat pada dirinya dalam mengawasi kinerja bupati Bima yang tidak lain Hj Indah Dhamayanti Putri yang merupakan ibu kandungnya dengan kerja proposional. 

"Tidak bisa dipungkiri, memang saya dengan Bupati ada hubungan keluarga, tetapi hubungan keluarga itu berlaku hanya di rumah saja, tetapi yang pasti fungsi pengawasan dan evaluasi terhadap kebijakan yang tidak prorakyat yang dijalankan oleh Pemkab Bima secara proposional tetap kita kritisi, karena saya tahu batasan sebagai anak dan sebagai wakil rakyat, saya ndak mau menghianati rakyat, saya semata-mata ingin berbuat yang terbaik untuk rakyat," tutupnya. (DND)