Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun dua warga yang menjadi korban dalam musibah tersebut menderita kerugian yang ditafsirkan 10 juta rupiah.
Adapun dua rumah warga yang rusak parah akibat hantaman angin kencang yaitu rumah milik Jaharudin dan Mupaiji yang terletak di SP 6 Desa Labuan Kananga, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Jaharudin menceritakan, angin kencang tidak hanya menghantam rumah miliknya dan Mupaiji namun juga menghantam rumah warga lain, namun kerusakan terparah menimpa rumah miliknya dengan Mupaiji.
"Sekitar jam 07:05 pagi hujan beserta angin cukup besar langsung menghantam rumah warga Sp 6 hanya dua rumah yang cukup parah rumah saya dan Mupaiji," kata Jaharudin pada mimbarNTB.com, Sabtu (4/1).
Saat ini Jaharudin bersama istri dan anaknya mengungsi numpang di rumah tetangganya, karena rumahnya telah rusak parah akibat hantaman angin kencang dan terendam air akibat hujan lebat.
"Untuk sementara kami belum bisa menempati rumah tersebut karena dipenuhi oleh air dan rumah kami tinggal puing-puing saja. Sementara ini kami numpang di rumah tetangga," ungkapnya.
Jaharudin mengaku belum ada bantuan maupun perhatian dari pemerintah dengan musibah yang dialaminya, begitupun dengan warga lain yang menjadi korban dalam musibah ini.
"Harapan kami kepada Disnakertransmigrasi kabupaten Bima kiranya memperhatikan keadaan kami karena mengingat ini lagi musim hujan," harapnya. (Masrah)
