Kades Roka Kesal Distribusi Sembako JPS Gemilang Tak Sesuai Data Awal -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Kades Roka Kesal Distribusi Sembako JPS Gemilang Tak Sesuai Data Awal

Wednesday, May 6, 2020

BIMA, MIMBARNTB.COM  - Harusnya Pemerintah Desa Roka Kecamatan Belo Kabupaten Bima menerima distribusi sembako program JPS Gemilang sebanyak 137 Kepala Keluarga (KK) tetapi pada realisasinya, pemdes setempat hanya mendapat pasokan sembako sebanyak 46 KK saja.

Adapun bantuan sembako yang diterima oleh pemerintah Desa (Pemdes) Roka yaitu 10 kg Beras dengan harga 75 ribu dan 20 biji telur dengan harga sebesar Rp 25 ribu. Jadi totalnya sebesar Rp 100 ribu per kepala keluarga (KK).

Lalu dikemanakaan sebagian sembako jatah pemerintah Desa Roka? 

Hal tersebut membuat Kepala Desa Roka IHSAN S.Pd kesal serta kecewa terhadap pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan pemerintahan Kabupaten Bima. Lelaki yang akrab disapa Can itu merasa pihaknya telah dibohongi dengan tidak didistribusikannya sembako tak sesaui data awal yaitu sebanyak 137 KK. 

"Kami atas nama pemdes roka kecamatan belo sangat kecewa terhadap pendistribusian bantuan JPS gemilang. Kami kecewa bukan soal bantuan tapi kami kecewa terhadap pemerintah provinsi dan pemerintah daerah yang telah mem PHP pemerintah desa," ungkap lelaki yang akrab disapa Can, pada mimbar NTB.com Rabu, (6/5) sore. 

Can menjelaskan, pada awalnya pihaknya mendapat kabar dari pendamping desa Kecamatan Belo bahwa Desa Roka akan mendapatkan jatah sembako program JPS Gemilang dari pemerintah provinsi NTB untuk dibagikan ke masyarakat sebanyak 137 KK. Hal tersebut pun ia telah menyampaikan ke warganya, melalui forum musyawarah di Desa. Menurutnya, Dinsos NTB maupun Dinsos Kabupaten Bima diduga telah menghilang sebagaian jatah masyarakat Desa Roka dengan jumlah tak sedikit. 

"Pada awal kami dikonfirmasi oleh pihak Pendamping desa kecematan belo bahwa desa roka akan menerima jatah bantuan sebanyak 137 kepala kelurga dari program JPS gemilang, mendengar hal itu akhirnya kami melalukan musyawarah bersama BPD desa dan melakukan sosialisasi dihadapan masyatakat roka. Dan masyarakat sangat senang mendengarnya, karena berhubung negara masih ada niat membantu kami," demikian ungkapan kekecewaan mantan aktivis itu. 

Dia mengatakan, teganya pemerintah membohongi rakyatnya, ditengah rakyat hari ini kesulitan secara ekonomi akibat dampak corona. 

"Padahal ini adalah bantuan covid-19, kok masih saja mereka bermain-main dan dan manipulasi data desa yang di kirim tersebut," ungkapnya. 

Saking kesalnya dibohongi, Can meminta pemerintah provinsi NTB dan Kabupaten Bima untuk mengambil kembali bantuan sembako yang tersimpan rapih di kantor Desa Roka saat ini. 

"Kami pemdes roka mengutuk pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten Bima tidak konsisnten mengurus desa dan masyarakat desa. Kami pemerintah desa meminta pemerintah provinsi NTB dan Kabupaten Bima untuk mengambil kembali bantuan tersebut yang masih berada di kantor desa," tambahnya. 

(mb01)