Baca Juga
 |
| Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bima, Edy Muhlis, S. Sos. |
BIMA, MIMBARNTB.COM - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bima, Edy Muhlis mendesak pemerintah daerah Kabupaten Bima untuk segera membangun kembali Jembatan yang roboh di Desa Tangga Baru, Kecamatan Monta.
Pasalnya, kata Edy Muhlis Jembatan tersebut adalah kebutuhan vital yang menghubungkan sejumlah Desa di Kecamatan Langgudu dan Monta selatan.
"Saya atas nama komisi tiga mendesak pemerintah daerah terutama dinas terkait seperti Pu dan Bpbd untuk segera melakukan tindakan untuk membangun kembali jembatan tersebut agar masyarakat bisa beraktivitas kembali," desak Edy Muhlis yang disampaikan pada mimbar NTB, Selasa (4/1/2022).
"Karena jembatan tersebut merupakan titik sentral pelayanan publik di beberapa kecamatan sehingga kegiatan masyarakat tidak terganggu," lanjutnya.
Edy Muhlis menyarankan kepada pemerintah daerah untuk segera membangun Jembatan tersebut dengan menggunakan anggaran tak terduga sebesar Rp 30 milyar dalam APBD yang telah disetujui oleh Dewan.
"Pemerintah bisa menggunakan uang yang teralokasi lewat ABPD melalui dana tidak terduga sebesar 30 milyar yang telah disetujui dewan. Sehingga progres penggunaan dana tersebut jelas penggunaannya untuk hal-hal yang mendadak seperti banjir," kata Edy Muhlis via WhatsApp.
Tak hanya itu, Edy Muhlis beberkan sejumlah Jembatan yang butuh perhatian serius dari pemerintah Daerah yang saat ini kondisinya cukup parah akibat hantaman banjir.
"Dan tidak hanya item di Monta dalam saja, baru-baru ini di desa yang selalu dihantam banjir adalah desa Taloko Sanggar, Desa Madapangga serta Desa Lewintana Soromandi juga dibutuhkan sikap dan tindakan cepat agar infrastruktur yang ada tidak semakin banyak kerusakannya," saran Edy Muhlis.
Dikatakannya, tak hanya Jembatan yang dibangun namun sumber penyebab banjir juga harus segera diperbaiki seperti normalisasi sungai dan bronjonisasi tebing-tebing serta mengidentifikasi jembatan tidak layak pakai.
"Nah sekarang segera lakukan perbaikan terhadap sumber banjir yang ada. Yang paling banyak dibutuhkan adalah normalisasi sungai dan penguatan tebing-tebing dan jembatan yang tidak lagi layak," tutupnya.
(Red)