Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB & Mi6 Akan Dokumentasikan & bukukan Semua Hasil Penelusuran Kebudayaan & Petilasan Leluhur Akhir 2023 -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB & Mi6 Akan Dokumentasikan & bukukan Semua Hasil Penelusuran Kebudayaan & Petilasan Leluhur Akhir 2023

Wednesday, October 19, 2022

Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB & Mi6 Akan Dokumentasikan & bukukan Semua Hasil Penelusuran Kebudayaan & Petilasan Leluhur Akhir 2023.

MATARAMMIMBARNTB.COM --  Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 tidak akan berhenti atau stagnan dalam melakukan penelusuran terhadap kebudayaan dan Petilasan Leluhur Suku Bangsa Sasak yang kerap kali diwacanakan dalam bentuk Folklore. Hal ini agar peninggalan cipta karya leluhur yang terserak itu bisa dipastikan keberadaannya berdasarkan bukti-bukti peninggalan benda-benda bersejarah tersebut. 


"Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 saat ini sedang mendalami beberapa informasi rahasia terkait Petilasan Kebudayaan Leluhur Sasak yang 'sensitif'," kata Ketua Tim Ekspedisi Mistis, H Ruslan Turmuzi melalui siaran pers, Rabu (19/10/2022). 

Lelaki Politisi PDIP NTB yang juga Ketua Fraksi di DPRD NTB yang akrab disapa RT menambahkan sesuai arahan Dewan Pembina Tim Ekspedisi Mistis, H Rachmat Hidayat yang juga Ketua DPD PDIP NTB dan Anggota DPR RI dapil Lombok, dengan keterbatasan resources dan SDM yang dimiliki Tim Ekspedisi Mistis agar tidak menyurutkan Tim untuk tetap menelusuri dan menggali informasi sejarah masa lalu terkait Patriotisme para Leluhur yang kerap disimbolkan dan diperdengarkan dalam bentuk cerita rakyat dengan beragam kisah tersebut. 

"Sebagai wakil rakyat, saya kerap menerima informasi terkait Heroisme leluhur Sasak tempo dulu dalam membela dan mempertahankan kebudayaannya dalam menghadapi ekspansi pihak lain. Kisah-kisah patriotik seperti ini perlu ditelusuri kembali agar tidak terlupakan," ucap RT. 

Selanjutnya RT mengatakan dalam perspektif historis dan moral, munculnya beragam cerita rakyat yang mengisahkan kehebatan pengetahuan dan ilmu kanuragan Leluhur Sasak membuktikan bahwa kebudayaan suku bangsa Sasak berkembang maju melampaui zamannya. Hal itu dibuktikan dengan adanya upaya suku ataupun bangsa lain yg ingin menimba ilmu ataupun bekerjasama, misal dlm menyebarkan syiar agama maupun yang melakukan upaya penaklukan.

"Jadi wajar, jika muncul folklore -folklore yang menggambarkan semangat patriotisme leluhur Sasak dlm melawan ekspansi, misalnya. Pahlawan2 'Kecil' yang digambarkan lewat cerita rakyat tersebut sesungguhnya mencerminkan kekuatan perlawanan leluhur dlm menjaga marwah dan martabat," kata RT. 


Sementara itu Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis, Ahmad Amrullah menambahkan hampir 6 bulan Tim Ekspedisi Mistis bergerak melakukan hunting penelusuran sejarah leluhur telah memberikan Perspektif sosiologis maupun kultural terkait dibalik kisah folklore yang tergali maupun bukti artefak yang ditemukan. 

"Setidaknya dari hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis, ada second opini  termasuk hal-hal yang tidak pernah terungkap ke publik," kata Ahmad Amrullah

Lebih jauh Amrullah mengatakan, saat ini Tim Ekspedisi Mistis sedang mencari penulis yang handal yang bisa mendokumentasikan dan menarasikan secara apik semua bukti bukti penelusuran Tim Ekspedisi Mistis dalam bentuk *Buku Saku Sejarah dan Kebudayaan Leluhur Sasak* 

"Pentingnya membukukan hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 agar ada bukti otentik untuk menambah referensi buku sejarah terkait Sejarah dan kebudayaan Leluhur Sasak," tukas Amrullah. 

Terpisah, Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto mengatakan hingga saat ini Tim Ekspedisi Mistis telah melakukan 12 kali  penelusuran terhadap petilasan maupun cerita rakyat di Lombok. Untuk itu ditargetkan hingga akhir tahun 2023 nanti, Tim Ekspedisi Mistis bisa melakukan penelusuran 40 sampai dengan 50 petilasan maupun folklore yang perlu diuji kebenaran kisahnya  

"Akhir tahun 2023, semua hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis akan dibukukan secara lengkap dan faktual, baik secara manual maupun digital untuk menambah referensi publik," imbuh Bambang Mei F alias Didu.

(red)