Rogoh Kantong Pribadi, Rachmat Bantu Ponpes di Lotim Rp 300 Juta untuk Pengadaan Tanah Pesantren -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Rogoh Kantong Pribadi, Rachmat Bantu Ponpes di Lotim Rp 300 Juta untuk Pengadaan Tanah Pesantren

Thursday, November 3, 2022

Ingin Fasilitas Pendidikan di Ponpes Berkualtias, Rachmat Hidayat Serahkan Bantuan Ruang Kelas Baru untuk Ponpes di Lotim. 

LOMBOK TIMURMIMBARNTB.COM --Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan H Rachmat Hidayat terus memberi perhatian besar untuk sektor pendidikan di Pulau Lombok. Kali ini, tokoh khraismatik Bumi Gora tersebut menyerahkan bangunan ruang kelas baru yang dibangun untuk fasilitas pendidikan di Pondok Pesantren Darul Hikam Al Rumbuky, di Desa Rumbuk, Lombok Timur.


Dua ruang kelas baru yang menelan anggaran sebesar Rp 300 juta tersebut merupakan program yang diperjuangkan Rachmat sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI yang bermitra kerja dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Serah terima ruang kelas baru untuk fasilitas belajar mengajar para santri ini dilakukan Kamis (3/11/2022). Rachmat hadir langsung untuk menyerahkan kepada pimpinan Pondok Pesantren Darul Hikam Al Rumbuky, KH M Khairi. Turut mendampingi dalam penyerahan adalah Deputi Sekretariat Badan dan Kemaslahatan BPKH Emir Rio Khrisna, Deputi Audit Internal BPKH Hadiyati Munawaroh, dan sejumlah utusan dari NU Care-Lazisnu. Sementara dari PDI Perjuangan, hadir Wakil Ketua II DPC PDI Perjuangan Lombok Timur, Ahmad Amrullah. Penyerahan ditandai dengan pemotongan pita oleh Deputi Audit Internal BPKH Hadiyati Munawaroh.

“Semoga ruang kelas baru ini menjadi penyemangat bagi anak-anak kami para santri yang menempuh pendidikan di Ponpes Darul Hikam Al Rumbuky. Menjadi penyemangat untuk berprestasi dan mengejar cita-cita yang diimbangi pendidikan agama yang kuat,” kata Rachmat.

Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini menekankan, dirinya akan konsisten berjuang untuk memastikan fasilitas dan infrastruktur lembaga pendidikan berbasis Islam di Pulau Lombok bisa semakin berkualitas. Rachmat menekankan, Lembaga pendidikan berbasis Islam memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga moral bangsa di tengah era globalisasi saat ini.

Bantuan ruang kelas baru di Ponpes Darul Hikam Al Rumbuky ini sendiri melengkapi bantuan serupa yang juga sudah disalurkan Rachmat di sejumlah Pondok Pesantren di Lombok Barat, Lombok Utara, dan juga di Lombok Tengah.

Khusus untuk Ponpes Darul Hikam Al Rumbuky, Rachmat juga menyiapkan bantuan tambahan senilai Rp 300 juta yang berasal dari kantong pribadinya. Bantuan tersebut disiapkan untuk pengadaan lahan sehingga area Ponpes Darul Hikam Al Rumbuky semakin representatif menopang proses pembelajaran para santri.

“Tahun depan juga, terkait program pembangunan ruang kelas baru, Insya Allah Ponpes Darul Hikam Al Rumbuky akan kembali bisa mendapatkan bantuan,” imbuh Rachmat yang disambut pimpinan Ponpes dengan penuh rasa syukur. Termasuk dari para jamaah dan santri yang hadir menyaksikan penyerahan.

Dalam kesempatan tersebut, tak lupa pula Rachmat menyampaikan penjelasan kepada seluruh hadirin yang hadir tentang BPKH. Disampaikan bahwa BPKH adalah lembaga pemerintah yang memiliki tugas mengelola keuangan haji dan memastikan pengelolaan keuangan tersebut benar-benar untuk kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi para calon Tamu Allah. Selain mengelola dana haji, BPKH juga mengelola Dana Abadi Umat, yang juga kemanfaatannya untuk membantu masyarakat.

Di Pulau Lombok, bersama BPKH, Rachmat mengungkapkan, dirinya tidak hanya membantu pembangunan ruang kelas baru untuk pondok pesantren. Tapi juga menyiapkan bantuan untuk pembangunan masjid dan musala. Juga bantuan kendaraan ambulans untuk melayani masyarakat yang membutuhkan. Kendaraan ambulans tersebut tersebar di kabupaten/kota di Pulau Lombok dan siap melayani umat sepenuhnya selama 24 jam.

Kepada para jamaah yang hadir, Rachmat juga mengingatkan agar tidak termakan berita-berita bohong dan informasi yang tidak bertanggung jawab. Sebab, BPKH acap difitnah dalam hal pengelolaan dana haji. Antara lain disebut BPKH menggunakan dana haji untuk membiayai pembangunan jalan tol.

“Ndak tepancing isik raos dengan. (Jangan terpancing omongan orang). Itu informasi hoax. Informasi yang menyesatkan. Yang sebenarnya adalah, BPKH sangat amanah dalam mengelola dana haji. Sepenuhnya memberi kemanfaatan untuk jamaah,” kata politisi senior NTB ini.

*Penuh Kesyukuran*

Pimpinan Ponpes Darul Hikam Al Rumbuky KH M Khairi dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur yang mendalam dan ucapan terima kasih kepada Rachmat yang telah membantu pembangunan dua ruang kelas baru di Ponpes yang dipimpinnya.

"Baru kali ini Ponpes Darul Hikam mendapat bantuan untuk pembangunan gedung kelas. Selama ini, kami lebih banyak berswadaya dalam mengelola Ponpes ini," ucap KH Khairi.

Disampaikan pula, selama proses pembangunan dua unit ruang kelas baru tersebut, pihak Ponpes sangat dimudahkan. Tidak perlu pusing memikirkan material bangunan. Tidak memikirkan tukang dan ongkosnya. Ponpes hanya tinggal menerima dan memanfaatkan ruang kelas baru yang sudah terbangun megah untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

“Kami benar-benar terima beres. Tinggal duduk saja. Tinggal pakai. Alhamdulillah. Terima kasih yang tak terhingga untuk ayahanda Mamiq Haji Rachmat Hidayat, BPKH, dan Lazisnu,” kata KH Khairi.

Dia memastikan, ruang kelas baru tersebut akan dijaga dan dimanfaatkan maksimal untuk kegiatan belajar mengajar para santri.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Deputi Sekretariat Badan dan Kemaslahatan BPKH RI Emir Rio Khrisna menyampaikan bahwa BPKH saat ini mengelola dana haji yang berasal dari calon jamaah haji seluruh Indonesia sebesar Rp 160 triliun.

“Ini dana yang sangat banyak sekali,” kata Emir.

Dia menjelaskan, dana tersebut kemudian dikembangkan dan dikelola oleh BPKH. Seluruh nilai manfaat dari hasil pengembangan dan pengelolaan tersebut digunakan dalam dua hal. Yang pertama untuk jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci. Dia memberi contoh. Pada musim haji tahun 2022, seluruh jamaah haji hanya membayar ongkos haji rata-rata Rp 35 juta. Padahal, pada tahun ini, biaya riilnya satu orang jamaah haji sebesar Rp 98 juta. Sehingga selisih sebesar Rp 63 juta untuk setiap jamaah berasal dari BPKH.

Untuk pemanfaatan kedua, bagi jamaah yang belum berangkat. Semenjak tahun 2018, setiap jamaah haji yang sudah mendapatkan nomor porsi dan belum berangkat, juga mendapatkan nilai manfaat dari dana awal haji yang telah disetor. Jamaah pun dapat mengecek langsung nilai manfaat yang diperolehnya tersebut melalui aplikasi di telepon genggam pintar.

Selain mengelola dana haji, BPKH juga kata Emir ditunjuk pemerintah untuk mengelola Dana Abadi Umat. Saat ini, Dana Abadi Umat yang dikelola BPKH sebesar Rp 3,7 triliun. Dana ini berasal dari efesiensi penyelenggaraan ibadah haji dari tahun sebelumnya. Nilai manfaat dari Dana Abadi Umat inilah yang kemudian diarahkan BPKH untuk membantu masyarakat. Seperti halnya pembangunan ruang kelas baru untuk pondok pesantren. Bantuan ambulas untuk melayani umat. Juga bantuan untuk masjid dan musala.

“Tahun ini, nilai manfaat pengelolaan Dana Abadi Umat yang disalurkan BPKH sebesar Rp 230 miliar. Alhamdulillah, ada pemerataan untuk kemaslahatan umat dari Sabang sampai Merauke,” kata Emir.

Ditegaskan pula olehnya, bahwa informasi-informasi tidak bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan oleh BPKH masih terus terjadi. Seperti dana haji dipakai untuk infrastruktur atau BPKH ngutang dan belum bayar biaya haji tahun sebelumnya. Itu semua kata Emir tidak benar.

BPKH bahkan sudah empat tahun berturut-turut, memperoleh nilai audit tertinggi terhadap pengelolaan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan. 

“BPKH empat tahun beruntun mendapat audit keuangan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kepala Desa Rumbuk Suhirman memberikan ucapan terima kasih mewakili warga desa Rumbuk kepada Rachmat Hidayat yang bermitra BPKH dan telah menyelesaikan pembangunan dua ruang kelas baru di Ponpes Darul Hikam. 

"Kami bersyukur memiliki anggota DPR RI dapil Lombok H Rachmat Hidayat yang peka terhadap aspirasi masyarakat," ujar Suhirman.

(red)