Gerak Cepat Camat Soromandi Pastikan Jalan Bajo Sampungu Patching tahun 2023 -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Gerak Cepat Camat Soromandi Pastikan Jalan Bajo Sampungu Patching tahun 2023

Tuesday, February 14, 2023

Camat Soromandi, Zulkifli, SH.,MH temui Balai Pemeliharaan Jalan Pulau Sumbawa minta Jalan Sampungu Bajo segera dikerjakan.


Dalam rangka memastikan Penambalan Lubang (patching) Jalan Bajo Sampungu dikerjakan antara bulan April atau Mei tahun 2023, Camat Soromandi, Zulkifli, SH.,MH bergerak cepat dengan melakukan pertemuan dengan Kepala Balai Pemeliharaan Jalan Pulau Sumbawa Bagian Timur, PUPR Provinsi NTB, Asalam di ruangan kerjanya, Selasa (14/2/2023).


Dalam pertemuan tersebut membahas kapan Penambalan Lubang (patching) Jalan Bajo Sampungu itu mulai dikerjakan. Camat Soromandi mendapatkan jawaban dari Balai Pemeliharaan Jalan Pulau Sumbawa Bagian Timur, bahwa Jalan Sampungu Bajo dipastikan dikerjakan tahun ini yaitu paling lambat April atau Mei 2023.


"Bulan April atau Mei 2023 jalan Prov Lintas Punti- Kananta akan di Patching. Terima kasih atas Perjuangan semua elemen mahasiswa, masyarakat dan bapak bapak kades," ungkap Camat Soromandi usai bertemu dengan Balai Pemeliharaan Jalan Pulau Sumbawa Bagian Timur, PUPR Provinsi NTB.


Sebelumya, Kepala Balai Pemeliharaan Jalan Pulau Sumbawa Bagian Timur, Asalam saat ditemui Ruslan di ruangan kerjanya pada Senin (6/2/2023) menyampaikan bahwa jalan Bajo Sampungu akan dikerjakan tahun 2023 yaitu antara bulan April atau Mei ini.


Dijelaskan pula, tidak hanya ruas jalan Bajo Sampungu, ruas jalan Parado dan Karumbu Kabupaten Bima juga menjadi prioritas pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang akan dikerjakan tahun ini.


Adapun panjang jalan Sampungu Bajo yang akan ditambal atau patching nanti sekitar lima kilometer.


"Dusun Lia Desa Punti paling parah, sampai ke Kantor Camat Soromandi. Bajo Soromandi, Parado dan Karumbu sudah masuk usulan prioritas. Semua Ruas Jalan di Bima menjadi prioritas Gubernur NTB," kata Asalam.


Kata dia, penambalan lubang jalan dilakukan karena mengingat kurangnya ketersediaan anggaran, akibat dampak Covid 19 yang melanda Indonesia juga seluruh negara di dunia.

(red)