Kota Bima. -- Operasi pasar murah terus dilakukan di sejumlah titik, termasuk di tiap-tiap kelurahan di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) kolaborasi antara Pemerintah dengan Perum Bulog Bima, dengan maksud untuk menekan melonjaknya harga serta stabilisasi harga.
Adapun harga beras premium di Kota Bima merangkak naik menjadi Rp15.000 per kilogram. Harga beras telah melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dalam Perbadan No.7/2023 sebesar Rp10.900-Rp11.800 per kilogram untuk beras medium, dan Rp13.900-Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.
Mahalnya harga beras di pasaran juga diakui oleh Kepala Perum Bulog Bima, Kurnia Rahmawan saat ditemui awak media, Rabu (8/11/2023) pagi.
 |
| Kepala Perum Bulog Bima, Kurnia Rahmawan. |
Masih tingginya harga beras, menurut Kurnia Rahmawan disebabkan oleh banyak hal, antara lain dampak El Nino menyebabkan gagal panen dan lain-lain, serta mahalnya harga gabah di petani.
Meskipun begitu, pihaknya akan melakukan operasi pasar murah dengan badan ketahanan pangan Kota Bima yang akan terus dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis hingga Desember 2023.
Selain itu, Kurnia Rahmawan juga menyampaikan terkait harga berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pemerintah melalui Perbadan yaitu Harga gula pasir naik menjadi Rp16.000 perkilogran, semula Rp14.000 perkilogram, per tanggal 3 November 2023.
"Stok Minyak Kita sudah habis untuk bulan ini, namun kami sedang mengajukan permintaan stok untuk menutupi kebutuhan masyarakat di Bima kedepan. Sementara harga Minyak Kita Rp14.000 per liter," kata perempuan asal Lombok itu.
"Secara keseluruhan semua harga sudah mulai naik," ungkapnya.
Ia menambahkan, sebenarnya di NTB sudah punya Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pengendalian dan pengawasan gabah, hanya saja belum direalisasikan karena masih dalam tahapan pembahasan untuk waktu kapan mulai diterapkan.
(**).