Akibat kejadian tersebut, Najamudin dan istri bersama dua orang anaknya terpaksa tinggal di kolom rumah tetangganya.
Meskipun pemerintah desa telah mendata kerugian Najamudin atas musibah tersebut, namun hingga saat ini belum ada perhatian pemerintah baik pemerintah Kabupaten Bima maupun pemerintah Provinsi nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal tersebut disampaikan oleh Tokoh Pemuda Kaleo Arif pada mimbar NTB, Selasa (19/5) sore yang prihatin melihat keadaan Najamudin.
"Saat ini korban menumpang tinggal di kolom rumah tetangga," ungkap Arif.
Arif mengatakan, padahal korban telah membuat rekening berdasarkan perintah pemerintah, namun hingga saat ini belum juga ada realisasi atau niat baik pemerintah membantu korban. Hal tersebut membuat Arif kecewa dengan pemerintah yang seakan acuh tak acuh dalam membantu masyarakat yang saat ini sangat membutuhkan bantuan.
"Pemerintah desa setempat telah mendapat informasi dari Dinas Perkim Kabupaten Bima. Informasi sementara dari Pemerintah Desa, dari Dinas Perkim Kabupaten Bima Sudah turun melakukan pendataan terhadap korban, dan menginstruksikan korban untuk membuat rekening. Bahkan Pemerintah desa Kaleo sudah mengirimkan surat permohonan bantuan ke Bupati Bima tembusan Dinsos, BPBD dan Kesra, namun sampai saat ini belum ada respon," jelas Arif.
Arif berharap kepada pemerintah Kabupaten Bima untuk serius membantu dan melayani warganya.
(mb01).