Di Arena Rapimnas APKLI, Gubernur NTB Ditetapkan Jadi Bapak Pedagang Kaki Lima -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Di Arena Rapimnas APKLI, Gubernur NTB Ditetapkan Jadi Bapak Pedagang Kaki Lima

Sabtu, 11 Desember 2021


 MATARAMMIMBARNTB.COM - Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di salah satu hotel di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat. Rapimnas ini menjadi momentum APKLI mencanangkan ekonomi PKL seluruh Indonesia makmur di era yang serba digital.

 
Rapimnas yang berlangsung sepanjang 10-12 Desember ini dihadiri Ketua Umum DPP APKLI Ali Mahsun Atmo dan dibuka secara resmi oleh Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, Sabtu (11/12/2021). Hadir pula Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal, Danrem 162/WB yang diwakili Kepala Staf Korem, para Ketua dan Sekretaris DPW APKLI se Indonesia, dan para pengurus daerah APKLI seluruh NTB.
 

Dalam laporannya, Sekretaris Jenderal DPP APKLI yang juga Ketua Panitia Rapimnas HL Winengan mengemukakan, Rapimnas tahun ini mengangkat tema “Negara Aman dan Damai, PKL bahagia”.
 
Tokoh Nadhaltul Ulama ini menekankan, Rapimnas digelar di Lombok menjadi bukti bahwa Pulau Seribu Masjid sudah siap menjadi tuan rumah pertemuan-pertemuan nasional dan internasional. Keberhasilan Lombok menjadi tuan rumah ajang balap akbar di dunia yakni WSBK pada November lalu, telah memantik hal tersebut. Pada event internasional tersebut, pedagang kaki lima juga kata Winengan ikut mendapat berkah.
 
“Tentu kami berharap pada ajang MotoGP pada Maret tahun depan, para pedagang kaki lima bisa mendapatkan akses yang lebih luas lagi,” kata pejabat eselon II di Pemkab Lombok Barat ini.
 
Pada kesempatan tersebut, Winengan juga menyampaikan bahwa Bantuan Langsung Tunai dari pemerintah pusat untuk pelaku usaha mikro di mana didalamnya terdapat PKL, telah disalurkan 100 persen oleh TNI dan Polri di NTB. Bantuan tersebut nilainya Rp 1,2 juta untuk setiap pedagang dan pelaku usaha mikro.
 
Khusus kepada Gubernur NTB, Winengan juga berharap, agar program beasiswa 1.000
Cendikia yang disiapkan Pemprov NTB bisa menyasar anak-anak para pedagang kaki lima di NTB. Sebab, kata Winengan, banyak anak-anak para pedagang kaki lima di NTB yang juga anak-anak cerdas dan berprestasi. Program beasiswa Pemprov NTB, antara lain dengan mengirimkan pesertanya belajar di perguruan tinggi di luar negeri.
 
*Momentum Tepat*
 
Sementara itu, Ketua Umum APKLI Ali Mahsun Atmo dalam sambutannya menekankan, Rapimnas ini menjadi ajang bagi APKLI untuk memastikan di era yang serba digital seperti sekarang ini, ekonomi para PKL bisa semakin makmur. Dengan begitu, para PKL tetap mampu menjaga denyut ekonomi keluarganya dan juga bisa menyekolahkan anak-anak mereka sebagai penerus generasi bangsa.
 
Dokter spesialis alumnus Fakultas Kedoteran Universitas Barawijaya Malang ini mengemukakan, menjadi cita-cita seluruh pedagang kaki lima di seluruh Indonesia, agar mereka bisa hidup sejahtera secara berkeadilan.
 
Seperti para pelaku ekonomi lainnya, tantangan berat saat ini juga sedang dihadapi pedagang kaki lima. Dia mengutup data Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank, di mana pada tahun 2020 lalu, sebanyak 48,6 persen pelaku usaha mikro mengalami kebangkrutan akibat pandemic Covid-19. Jumlah tersebut setara dengan 30 juta pelaku usaha.
 
“APKLI saat ini terpanggil oleh ibu pertiwi. Kita tidak ingin para pedagang kaki lima terpuruk. Kita ingin PKL bangkit,” katanya.
 
Karena itu, Rapimnas ini pun menjadi ajang untuk menyatukan langkah bagi APKLI untuk menghimpun kekuatan internal dan eksternal, untuk melakukan program-program yang disebut Ali Mahsun sebagai Operasi Gerilya untuk membantu PKL di masa pandemi Covid-19.
 
Pada saat yang sama, Ketum DPP APKLI juga mengumumkan penetapan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah sebagai Bapak Pedagang Kaki Lima.
 
“Mohon penetapan ini dapat diterima Pak Gubernur dengan ikhlas,” kata Ali Mahsun yang disambut tepuk tangan seluruh tamu undangan yang hadir.
 
Ali Mahsun pun menitipkan pesan ke pemerintah, agar jangan lagi ada penggusuran PKL di seluruh Indonesia dengan dalih apapun. Sebab, PKL juga memiliki hak yang dijamin konstitusi untuk menjalankan aktivitas ekonomi dan mendapatkan penghidupan yang layak. Dia menekankan, tanpa nurani dari para pemimpin, cita-cita Indonesia adil dan makmur muskil untuk dicapai.
 
Sebelum menutup sambutannya, Ali Mahsun juga mengumumkan arena Rapimnas APKLI tahun 2021 di Lombok menjadi momentum untuk menetapkan “Kepolisian Sebagai Sahabat Pedagang Kaki Lima.” Plakat penetapan tersebut diterima oleh Kapolda NTB untuk kemudian akan diteruskan kepada Kapolri.
 
*Event Besar di Depan Mata*
 
Sementara itu, Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal didaulat untuk memberikan sambutan. Jenderal dengan dua bintang di pundak ini menyampaikan apresiasi kepada seluruh pedagang kaki lima.
 
Kepada mereka yang hadir, Kapolda menyampaikan bahwa saat ini, sebanyak lima daerah di NTB berada pada asesmen PPKM Level 1. Sementara lima daerah lainnya berada dalam asesmen PPKM Level II. Hal tersebut menandakan penanganan Covid-19 di NTB sangat baik.
 
“Untuk hari ini, capaian vaksinasi dosis pertama di NTB sudah 73 persen. Sementara untuk capaian vaksinasi dosis kedua, insya Allah dalam satu atau dua hari sudah di atas 50 persen,” kata Kapolda.
 
Alumnus Akpol tahun 1991 ini menegaskan, seluruh jajaran personel kepolisian dan juga TNI, akan menjadi sahabat bagi para pedagang kaki lima. Sudah menjadi tugas Polri kata Irjen Iqbal, untuk melayani dan mengayomi masyarakat. Namun, dia pun mengingatkan agar para pedagang kaki lima juga mau bersahabat dengan Polri.
 
Polri akan mengedepankan komunikasi dengan duduk di atas meja untuk menyelesaikan setiap persoalan. Akan mengedepankan sharing informasi, manakala ada hal-hal yang patut menjadi perhatian bersama.
 
“Mohon dimengerti, karena selain sebagai pelayan dan pengayom masyarakat, Polri juga memiliki fungsi penegakan hukum,” imbuh mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.
 
Sementara Gubernur NTB H Zulkieflimansyah yang membuka Rapimnas secara resmi menekankan dirinya siap menerima penetapan sebagai “Bapak Pedagang Kaki Lima.” Kepada hadirin, Gubernur juga menyempatkan menyampaikan agenda-agenda besar di NTB dalam beberapa tahun mendatang.
 
Paling dekat adalah agenda MotoGP yang akan digelar pada Maret tahun depan. Diawali pula dengan sesi latihan resmi yang akan digelar pada pertengahan Februari 2022. Sementara setelah itu, akan ada pula event MXGP, yakni ajang balap motorcross internasional.
 
“Untuk MXGP sedang kita upayakan jalannya bagaimana bisa digelar di Pulau Sumbawa,” katanya.
 
Namun begitu, Gubernur tak menampik, tantangannya akan sangat besar. Mengingat fasilitas akomodasi di Pulau Sumbawa tidak sekomplet di Pulau Lombok. Sementara MXGP adalah ajang balap internasional yang juga memiliki standar-standar tinggi dalam penyelenggaraannya.
 
Selain itu, Gubernur juga mengemukakan peluang Mandalika menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang balap jet darat Formula Satu. Saat ini, tim dari NTB tengah berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk menggelar pertemuan dengan penyelenggara F1 dan menjadi pembuka jalan bagi NTB untuk menjadi host Formula Satu. Paling lambat kata Gubernur hal itu akan mewujud pada 2024.
 
Event-event besar yang akan ada di NTB dipastikan Gubernur akan dinikmati pula dampaknya oleh para pelaku pedagang kaki lima di Bumi Gora.
 
Khusus terkait program beasiswa untuk anak-anak PKL yang cerdas, Gubernur membuka hal tersebut secara luas. Orang nomor satu di NTB ini juga menyebut dirinya akan sangat berbahagia manakala banyak anak-anak pedagang kaki lima yang cerdas, yang memiliki kemampuan berbahasa asing yang baik, bisa menempuh pendidikan di luar negeri dengan beasiswa yang disiapkan Pemprov NTB.
 
*Kemanfaatan Besar*
 
Ketua DPW APKLI NTB Abdul Majid secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Gubernur NTB, Kapolda NTB, dan seluruh tamu undangan. Dia menekankan, kehadiran para pejabat utama di NTB dan juga seluruh tamu undangan, menjadi penyemangat bagi seluruh pedagang kaki lima. Tidak hanya di NTB. Melainkan juga pedagang kaki lima di seluruh Indonesia.
 
“Pedagang kaki lima memiliki komitmen untuk berkontribusi dalam upaya menggerakkan kembali ekonomi di tengah pandemi,” kata Majid.
 
Sementara itu, coordinator pedagang canang Kota Mataram yang juga menjadi anggota APKLI, Komang Puspita mengemukakan bagaimana kemanfaatan APKLI sangat besar bagi seluruh anggota.
 
Komang misalnya memberi contoh, bagaimana mereka bisa mendapatkan akses tambahan modal melalui bantuan pemerintah setelah difasiltasi APKLI. Belum lama, para pedagang canang di Kota Mataram mengajukan bantuan penambahan modal kepada Pemprov NTB. Oleh Gubernur, mereka kemudian diminta berkoordinasi dengan APKLI NTB.
 
Dari hasil koordinasi tersebut, kemudian bantuan tambahan modal dapat mereka peroleh dari Pemerintah Provinsi. Secara bertahap, sebanyak 250 pedagang canang di Kota Mataram akan mendapat bantuan tambahan modal tersebut. Untuk tahap pertama, telah terealisasi bantuan tambahan modal untuk 125 pedagang. Sisanya akan menyusul. Untuk setiap satu pedagang canang mendapat bantuan tambahan modal sebesar Rp 1.200.000. 

(RED)