HMI Cabang Bima Kecam Tindakan RSUD Bima Mempersulit Jenazah Bayi Miskin -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

HMI Cabang Bima Kecam Tindakan RSUD Bima Mempersulit Jenazah Bayi Miskin

Jumat, 16 Maret 2018

Ketua umum HMI Cabang Bima Fitriani
Bima, mimbarNTB | Kasus kematian bayi perempuan yang berusia 5 hari, buah hati dari pasutri Syuhadah (27) dan Jufrin (31) di RSUD Bima pada Rabu (14/3) begitu mengusik rasa kemanusiaan bagi banyak pihak. HMI Cabang Bima pun ikut terusik atas kasus tersebut.

Pasalnya setelah melahirkan dalam keadaan cacat fisik dan akhirnya pada hari ketiga tepatnya pada rabu malam (14/03) sang bayi meninggal dunia.

Ketua umum HMI Cabang Bima Fitriani mengatakan Orang tua bayi tersebut dipersulit untuk urusan akomodasi dan transportasi untuk memulangkan jenazah bayinya. Akhirnya keduanya pun memilih menggunakan jasa tukang ojek untuk mengantar ke kediamannya di Desa Waro kecamatan Monta kabupaten Bima, padahal jarak yang ditempuh begitu jauh dan melewati medan yang tidak mudah apalagi pada malam hari.
Jenazah bayi bersama ibunya saat diantar oleh ojek ke kediamanya di desa Waro Kecamatan Kabupaten. Lantaran tidak mampu menyewa mobil ambulance milik RSUD Bima.
Hal itu menjadi ironi dimana orang miskin dilarang sakit bahkan setelah meninggalpun masih dipersulit untuk urusan-urusan yang sifatnya material. Berkaca dari pengalaman itu, pelayanan pihak RSUD Bima tidak memenuhi standar kenyamanan publik bahkan jauh dari harapan.

Ketum HMI Cabang Bima, Fitriani mengecam pihak/oknum RSUD Bima atas kelalaiannya dan meminta agar Direktur RSUD Bima  dicopot dari jabatannya. Hal ini perlu diatensi khusus oleh Pemerintah Daerah Bima karna ini murni kelalaian yang tersistimatis.

"Semestinya pelayanan prima bagi publik tidak boleh memandang status sosial seseorang mau dia kaya atau miskin harusnya menjadi prioritas" jelasnya.(01)