Saat pembukaan berlangsung |
Baca juga :Tarian Cakalele Asal Alor Mewarnai Pembukaan PHO XV HIPMI NTT Mataram
Kegiatan POH itu bertema "HIPMI NTT-Mataram Solid dan Prestasi melalui POH XV HIPMI NTT-Mataram, Kita Ciptakan Generasi yang Prestasi Serta Menjaga Tali Silaturrahim Demi Terwujudnya Semboyan Katong Samua Basodara".
Pembukaan kegiatan itu turut dihadiri Kabid Olahraga Dispora NTB, Drs. Anang Zulkarnain untuk membuka secara resmi kegiatan itu, perwakilan orang tua NTT Simon, Babinkamtibmas setempat dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Ketua Panitia, Aburizal Bakri menyampaikan bahwa kegiatan POH tersebut diadakan sebagai ajang silaturrahmi dengan seluruh warga NTT yang berdomisili di Kota Mataram tanpa memandang suku, ras dan agama.
Ungkapan itu dipertegas kembali oleh Kraeng Hamid sebagai Ketua Umum HIPMI NTT Mataram dalam sambutannya menyampaikan bahwa pergelaran POH XV tahun ini merupakan bentuk implementasi semboyan "Katong Samua Basodara" yang bermakna Berbeda-beda tetapi tetap satu yaitu Kita adalah Keluarga. Apalagi hari ini spesial Team Tamu Undangan dari luar NTT, saudara Kita dari Papua ikut bertanding.
Ditambahkan lagi perwakilan orang tua NTT, Bapak Simon ungkapkan "untuk anak-anak saya yang akan ikut bertanding Agar sekiranya nanti dalam pertandingan Kita tetap jaga sportivitas di lapangan. Jangan membuat kegadungan, mainlah dengan baik. Kegiatan ini semata-mata agar kita tetap menjalin tali persaudaraan antar kita".
Sementara Drs. Anang Zulkarnain, Kabid Olahraga DISPORA NTB dalam sambutannya sepakat dengan Ketum HIPMI NTT Mataram dan ketua panitia bahwa dalam ajang POH tersebut bukan untuk mencari siapa yang kalah dan menang melainkan membangun silaturrahim, khususnya mahasiswa NTT di Kota Mataram.
Ia juga meminta kepada seluruh suporter maupun pihak officel untuk menjaga keamanan dan menjunjung tinggi sportivitas. Karena menjunjung sportivitas merupakan tugas dan tanggungjawab moral generasi muda mahasiswa NTT yang ada di NTB.
“Kita sebagai generasi muda harus menjaga tanggung jawab moral sebagai akhlaq mubahar, moral of control dan sosial of control. Jika ketiga hal tersebut dapat kita jaga niscaya kita akan bangga menjadi Bangsa Indonesia” pungkasnya.