Sejumlah materi menarik yang ditampilkan di dalam stand BKIPM yaitu edukasi tentang tugas pokok dan fungsi BKIPM seperti tentang penyakit ikan, ciri-ciri ikan segar, ikan berformalin dan hewan yang dilarang untuk dikirim maupun dimanfaatkan.
Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Bima,Ridwan mengatakan edukasi yang ditampilkan dalam stand BKIPM bertujuan agar pengunjung mendapatkan pengetahuan tentang cara memilih ikan segar yang bebas formalin di pasar-pasar.
“Kami memberikan penjelasan kepada pengunjung stand pentingnya membedakan ikan segar dan ikan yang berformalin supanya pengunjung bisa memilih ikan segar di pasar-pasar yang bebas formalin,” ujarnya melalui press release BKIPM Bima yang dikirim ke media, Selasa (11/9/2018).
Tak hanya memberikan edukasi tentang memilih ikan segar bebas formalin dan regulasi berkaitan dengan tugas BKIPM, panitia juga memberikan hadiah kepada pengunjung yang dapat menjawab pertanyaan penanggung jawab stand.
Salah seorang pengunjung, Fitri mengaku senang bisa mengunjungi stand Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) karena mendapatkan pengetahuan yang lebih jelas tentang cara memilih ikan segara dan bebas formalin.
“Selain dapat ilmu, saya juga dapat hadiah,” ungkap Fitri kepada panitia stand BKIPM.
Maritime Expo merupakan rangkaian acara Sail Moyo Tambora 2018 yang diadakan dari 9-12 September 2018 di Badas Kabupaten Sumbawa. Kegiatan ini dihadiri sejumlah pejabat kementerian yaitu Menteri Perhubungan, Menteri Pariwisata dan Menteri Koordiator Bidang Kemaritiman.
Acara dibuka secara resmi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mewakili Presiden RI dan didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGHMuhammad Zainul Madji.
Adapun tujuan utama acara Sail Moyo Tambora 2018 untuk memasarkan potensi wisata di Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Gunung Tambora. (MB01)
