Hal tersebut mengundang kritikan pedas dari Anggota DPRD Kabupaten Bima, Edy Muhlis, S.Sos, dia menduga konstruksi pembangunan jembatan tersebut terkesan asal-asalan. Bahkan menurut Edy Muhlis menduga ada faktor kesengajaan dari dinas terkait yang tidak serius mengawasi saat proses pengerjaannya.
"Saya melihat ada dugaan Mark-up anggaran dan pengawas yang mengawasi pekerjaan itu tidak serius mengawasinya,"kata dia.
Sementara Kabid Binamarga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bima, Sutami saat ditemui langsung di ruang kerjanya, Kamis (06/9/2018) pagi mengakui bahwa retaknya jembatan tersebut lantaran disebabkan oleh material tidak memenuhi speak.
 |
Kabid Binamarga, Sutami |
"Kita sudah survei ke sana. Memang retak karena kualitas materialnya tidak bagus, Analisa sementara faktor materialnya kurang bagus, karena material lokal yang digunakan,"ungkap Sutami.
Sutami jelaskan, jembatan tersebut masih dalam tahap pemeliharaan. Untuk itu Sutami sudah menginstruksikan ke pihak ketiga untuk segera memperbaikinya.
"Kami sudah perintahkan pelaksana yaitu PT. Amanat Semesta Mulyono untuk memperbaikinya dan sekarang lagi diperbaiki,"kata Sutami. (MB01)