Dewa mengatakan, pemicu keributan tersebut diduga warga penerima manfaat bantuan langsung tunai (BLT) Rp 600 ribu di kelurahan Sadia tidak tepat sasaran.
"Dalang kekisruhan kaitan dengan BLT Kelurahan Sadia adalah Lurah. Karena penerima Manfaat tidak tepat sasaran," kata mantan aktivis itu pada mimbar NTB, Selasa (12/5).
Dikatakannya, akibat pendataan yang dilakukan oleh kelurahan setempat sehingga nama-nama penerima BLT lebih banyak dari keluarga terdekat Lurah Sadia.
"Dan terjadi nepotisme kaitan dengan pendataan karena yang dapat lebih banyak dari keluarga dekat," beber Dewa.
Dia jelaskan, untuk jumlah keseluruhan penerima BLT di kelurahan Sadia sebanyak 116 orang dari tambahan penerima BLT sebanyak 29 orang.
"Jumlah yang dapat BLT 107, kemudian tambahan 29, nah inilah yang menjadi polemiknya. Jumlah yang dapat BLT secara keseluruhan adalah 116 Orang," ungkapnya.
Dewa mengatakan, akibat polemik ini sehingga Lurah Sadia telah diamankan oleh aparat kepolisian.
"Sekarang beliau sudah diamankan di Polres Bima" kata Dewa.
(mb01)