Idap Penyakit Gagal Ginjal, Pria Asal Runggu Tak Ada Biaya Berobat -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Idap Penyakit Gagal Ginjal, Pria Asal Runggu Tak Ada Biaya Berobat

Friday, February 19, 2021

Nasib malang dialami Kakek Abdurahman Murtala (60) Warga desa Runggu, Kecamatan Belo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Pria yang akrab disapa Hima Runggu ini didiagnosa menyidap penyakit gagal ginjal sejak Januari tahun 2020 lalu. Akibat tak punya biaya, dia hanya bisa pasrah dan terbaring lemah di rumahnya.

BIMA - Nasib malang dialami Kakek Abdurahman Murtala (60) Warga desa Runggu, Kecamatan Belo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Pria yang akrab disapa Hima Runggu ini didiagnosa menyidap penyakit gagal ginjal sejak Januari tahun 2020 lalu. Akibat tak punya biaya, dia hanya bisa pasrah dan terbaring lemah di rumahnya.


Sekian lama Hima Runggu menahan rasa sakit dialaminya, ia pun memberanikan dirinya mencoba memeriksa penyakit dialaminya dengan biaya seadanya yang ia punya. Dari hasil Diagnosa, pria tua itu ternyata menyidap penyakit gagal ginjal, seluruh tubuhnya membengkak.

"Awalnya kakek merasa sakit pinggang terasa remuk, semua terasa bengkak bahkan perut membusung,"jelas adik kandung Hima Runggu bernama Ibu Sarinah di kediamannya, Sabtu (20/01/21).

Petani serabutan ini dulunya bekerja di Kecamatan Hu,u Kabupaten Dompu sejak tahun 1991 sebagai tenaga serabutan penjaga kebun milik salah satu orang asing. Lantaran penyakit yang dialaminya semakin besar, dia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di desa Runggu.

Dijelaskan kerabatnya, awalnya Hima waktu tinggal di kediaman Bosnya di Kecamatan Hu'u tidak sengaja meminum air yang berada dalam gentongan yang ternyata didalam itu terdapat sisa solar. Disitulah awal mulanya penyakit mulai menyerangnya.

Hima hidup tanpa memiliki istri dan anak. Ia juga tidak memiliki kartu BPJS dan uang.

"Yang lebih parahnya lagi, kondisinya sangat memprihatinkan, alat kelaminnya membengkak, kaki dan tangannya tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya," jelasnya.

Sarina berharap adanya bantuan Pemerintah dan para dermawan agar bisa meringankan beban Hima Runggu yang saat ini cukup memprihatinkan.

"Sebagai informasi, saat ini Kakek Hima tidak memiliki anak dan istri saat ini korban hanya dibantu sanak keluarganya, keterbatasan biaya menjadi beban untuk mengobati penyakitnya," terang Sarina.

(MB01)