Stres Tanaman Jagung Diserang Hama Tikus-Babi, Pria di Dompu Bunuh Diri -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Stres Tanaman Jagung Diserang Hama Tikus-Babi, Pria di Dompu Bunuh Diri

Saturday, February 13, 2021

Burhanuddin berusia 36 tahun petani, warga Dusun Tompo, Desa Sori tatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun serangga lantaran stres melihat tanaman jagung di ladangnya habis diserang hama tikus dan babi.

DOMPU, MIMBARNTBCOM -- Burhanuddin berusia 36 tahun petani, warga Dusun Tompo, Desa Sori tatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun serangga lantaran stres melihat tanaman jagung di ladangnya habis diserang hama tikus dan babi.


"Kisah tragis itu terjadi pada sabtu (13/02/21) sekira pukul 16.30 wita, di Dusun Tompo bawah, Desa Sori tatanga, Kecamatan Pekat, korban bersama isterinya Maryam 34 tahun tengah duduk di pondok yang berada di ladang jagungnya usai mengontrol keliling areal jagungnya," ungkap Paur Subbag Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah, Sabtu (14/2/2021).

Setelah mengetahui bahwa tanaman jagungnya terancam gagal panen dikarenakan tanaman banyak yang rusak dimakan oleh tikus dan babi, keduanya pun ngobrol di pondok.

"Saat ngobrol, korban mengeluhkan hal itu pada isterinya dan berucap "jika melihat keadaan tanaman jagung seperti ini saya tidak sanggup lagi bertani jagung dan lebih baik saya mati saja," ucap Aiptu Hujaifah berdasarkan keterangan istri korban. 

Mendengar ucapan sang suami, sang istri pun berusaha menenangkan korban/suami. Ia pun meminta suaminya untuk bersabar dengan cobaan yang ada. 

"Saat itu posisi keduanya duduk saling membelakangi. Tak disangka oleh Maryam, rupanya saat membicarakan itu korban seraya menenggak racun serangga jenis insektisida Dupont Lannate yang dicampur dengan racun ulat merk Sidametrin. Lantas saat Maryam membalikan badannya ia melihat sang suami sedang pingsan dan terlentang," jelas Paur Subbag Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah.

Istri korban panik dan berteriak sambil menangis meminta pertolongan warga setempat, tak lama kemudian petani lainnya yang tak jauh dari korban menghampiri dan mengevaluasi korban ke jalan raya. 

"Korban dinaikan ke mobil Pick up yang kebetulan lewat saat itu dan segera dibawa menuju Puskesmas Kempo," tutur Aiptu Hujaifah.

Namun sayangnya korban menghembuskan nafas terakhirnya saat dilarikan ke Puskesmas. 

"Di tengah perjalanan nyawa korban tak tertolong, selanjutnya dibawa ke rumah orang tuanya, Syamsuddin di Dusun Baru, Desa Ta'a, Kecamatan Kempo," terang Aiptu Hujaifah.

Mengetahui hal itu, Kepala Kepolisian Sektor Kempo Iptu Zuharis bersama anggotanya mendatangi rumah duka dan berkoodinasi dengan Pihak keluarga.

Kapolsek menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menasehati keluarga korban untuk menerima takdir Allah.

"Jangan sampai terjadi hal hal yang dapat menggangu Keamanan dan ketertiban masyarakat," ucap kapolsek Kempo yang dikutip Aiptu Hujaifah.

Pihak keluarga korban menerima dengan ikhlas atas kejadian tersebut. 

"Ini sebagai sebuah musibah, pihak keluarga juga menjelaskan bahwa korban disinyalir tertekan dengan masalah yang dialaminya, termasuk memikirkan utang yang dipakainya sebagai modal menanam jagung," tutupnya. 

*MB01*