Gandeng SMAN 2 Monta, Danramil Monta Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Gandeng SMAN 2 Monta, Danramil Monta Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik

Wednesday, August 31, 2022

Gandeng SMAN 2 Monta, Danramil Monta Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik. 

BIMAMIMBARNTB.COM - Danramil Monta Gandeng SMA Negeri 2 Monta mendorong daya kelola masyarakat lewat sosialisasi Pembuatan Pupuk organik di SMA Negeri 2 Monta, Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat NTB. 


Hadir dalam kegiatan yang berlangsung pada Kamis pagi (1/9/2022) yakni Kepala SMAN 2 Monta, Danramil Monta, Letnan satu Inf. Syafrudin, Sertu Abdul Manan, Kodim 1608 Bima, Kepala Desa Sondo Sirajudin, S.Pdi, Guru, Siswa dan Siswi SMAN 2 Monta. 

Hadir Pula Pembina Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial ( LPKS ) Insan Cita Bima, Kisman, SH. 

Tujuan dari sosialisasi tersebut adalah untuk mendorong masyarakat di Wilayah Monta Selatan untuk berdaya kelola memanfaatkan sumber bahan baku yang ada di Monta sebagai pengganti pupuk kimia.“Bahan bakunya mudah diperoleh digampong tanpa harus membeli,” ungkap Sertu Abdul Manan selaku Pemateri.

Menurut A. Manan, sosialisasi pembuatan pupuk organik dilakukan untuk membantu daya kelola masyarakat khusus di Monta Selatan umumnya masyarakat Kabupaten Bima.

“Penggunaan pupuk organik sangat penting bagi masyarakat disini, sebab mayoritas penduduk bekerja sebagai petani,” tambah A. Manan yang didampingi oleh Kades Sondo dan Kepsek SMAN 2 Monta.

Menurutnya, bahan baku pembuatan pupuk organik sangat mudah karena bisa memanfaatkan Jerami, Kotoran Sapi, M4, Dedak, Serabut Bambu, Air, Toge dan Lain -lain, meski tidak semua jenis sampah bisa diolah menjadi pupuk organik. Ia juga menjelaskan, jenis sampah yang bisa diolah menjadi pupuk organik dan sampah yang tidak bisa diolah, sekaligus mempraktikkan Prosesnya. 

Siswa dan guru SMAN 2 Monta terlihat antusias mengikuti sosialisasi yang dilaksanakan di halaman Sekolah Setempat. Sertu A. Manan mengharapkan masyarakat bisa secara mandiri memproduksi pupuk organik dengan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar.

“Kami berharap, penggunaan pupuk organik bisa menjadi budaya baru masyarakat petani,” tandasnya.

(Mb/Zal)