Pj Wali Kota Bima Pimpin Rakor Bahas DAS Padolo -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Pj Wali Kota Bima Pimpin Rakor Bahas DAS Padolo

Monday, February 12, 2024

Rakor berlangsung di ruangan rapat Wali Kota Bima. 


Kota Bima.-Pj Wali Kota Bima, H Mohammad Rum memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) yang membahas tentang mengantisipasi potensi luapan banjir DAS Padolo di Ruang Rapat Wali Kota Bima, Senin (12/2/2024). 


Turut hadir dalam rakor tersebut yakni Badan Wilayah Sungai (BWS) dan PT Waskita NT1, Kepala Bappeda, Kadis PUPR, Kepala BPBD, Kadis Perkim, dan beberapa lurah terkait yang membahas rencana percepatan penanganan program normalisasi sungai dan penguatan tanggul DAS Padolo yang dilaksanakan oleh BWS dan PT Waskita NT1.

Terdapat beberapa kendala yang dibahas dalam rapat tersebut, terutama terkait penolakan dari sebagian warga terhadap penggunaan lahan mereka untuk area pembangunan dan akses jalan masuknya peralatan berat maupun kendaraan material. 

Pada kesempatan itu, HM Rum meminta kepada pihak terkait untuk segera menuntaskan masalah pembebasan lahan untuk area normalisasi sungai guna memastikan kelancaran program tersebut.

"Dengan adanya Rakor ini, diharapkan langkah-langkah konkret dapat segera diambil untuk mengurangi risiko banjir di wilayah DAS Padolo dan melindungi masyarakat dari dampak yang mungkin terjadi," harapnya.

Ia tegaskan bahwa langkah konkret yang dapat diambil saat ini adalah meminimalisir dampak banjir di wilayah hilir. Hal ini disebabkan karena penanganan kerusakan lingkungan di wilayah hulu membutuhkan rentang waktu yang panjang dan lama. Oleh karena itu, dibutuhkan tindakan cepat untuk mencegah kejadian luapan banjir yang berulang dan berdampak lebih besar bagi warga di sekitar aliran sungai Padolo. Ini menunjukkan kesadaran akan urgensi perlunya tindakan segera untuk melindungi masyarakat dari risiko banjir yang dapat terjadi secara berulang.

"Saya harap beberapa warga yang masih keberatan lahannya digunakan untuk area penataan normalisasi sungai agar segera mendukung berbagai upaya pemerintah dalam meminimalisir kejadian luapan banjir. Dalam konteks kemaslahatan bersama memang perlu adanya pengorbanan dari Pemerintah Kota Bima, akan tetapi harus memperhatikan kewajiban memenuhi tuntutan ganti rugi bagi warga yang lahannya digunakan untuk area pembangunan normalisasi sesuai dengan koridor aturan dan prosedur yang berlaku," ujarnya. 

HM Rum mengingatkan bahwa dengan adanya titik lokasi tertentu yang dapat memicu luapan banjir, sehingga apabila tidak segera ditangani dengan baik, maka sampai kapanpun area disekitar lokasi tersebut akan terus mengalami luapan banjir, dan itu akan berdampak buruk bagi sebagian besar warga disekitar area tersebut,"  ungkap HM Rum.

HM Rum mendengarkan beberapa pertimbangan teknis tentang strategi pelaksanaan program normalisasi DAS Padolo. Pertimbangan teknis dalam normalisasi sungai untuk meminimalisir banjir meliputi pemetaan topografi sungai, evaluasi hidrologi, desain struktur pengendalian banjir, manajemen sedimentasi, dan pemulihan ekosistem sungai.

"Semua pertimbangan tersebut akan menjadi arah kebijakan yang akan diambil dalam mempercepat penanganan normalisasi DAS Padolo," ungkapnya. 

Disesi akhir, H. Mohammad Rum meminta kepada pihak terkait terutama Dinas PUPR dan Dinas Perkim Kota Bima terus berkoordinasi dengan para lurah yang wilayahnya digunakan sebagai fokus normalisasi untuk melakukan sosialisasi dan pendekatan intensif kepada beberapa warga akan pentingnya normalisasi sungai guna meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan banjir.

(Din/mb).