Sosialisasi Pendidikan Politik bagi Kaum Pemilih Pemula di Kota Bima -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Sosialisasi Pendidikan Politik bagi Kaum Pemilih Pemula di Kota Bima

Monday, June 3, 2024

Kegiatan sosialisasi ini dibuka secara resmi oleh Kepala kesbangpol Kota Bima, Muhammad Hasyim. 

Kota Bima.-Kesbangpoldagri Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar kegiatan sosialisasi pendidikan politik bagi kaum pemilih pemula berlangsung di lantai 3 Gedung Perpustakaan Kota Bima, Senin (3/6/2024). 


Kegiatan ini mengangkat tema "Membangun Partisipasi Kaum Milenial dalam Mensukseskan Pilkada tahun 2024 yang Damai dan Berintegritas".

Hadir dalam sosialisasi ini, Kepala Kesbangpol Provinsi NTB, Kepala Kesbangpol Kota Bima, KPU dan Bawaslu Kota Bima. Sementara pesertanya terdiri dari Siswa-Siswi SMA se- Kota Bima dan Perintis Amanah Demokrasi Indonesia (Padi). 

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bakesbangpoldagri Provinsi NTB melalui Kepala kesbangpol Kota Bima, Muhammad Hasyim. 

"Terimakasih kepada Pj Gubernur NTB yang telah memilih Kota Bima sebagai tempat acara sosialisasi ini," ungkap Hasyim saat menyampaikan sambutan. 

Hasyim menggambarkan negara maju jika Indeks demokrasinya lebih baik. Maka bisa dilihat dari 2 hal yang diperhatikan, karena menurutnya, demokrasi bagaikan pisau bermata dua. 

"Sebagai generasi kita harus merajut kebaikan agar kedepan kita bisa memilih pemimpin yang terbaik," katanya. 

Tak hanya itu, Hasyim juga mengajak generasi milenial menjadi pemilih pemula yang cerdas yang menentukan pemilih yang terbaik dan tidak tergoda dengan politik praktis. 

"Jangan tergoda dengan 100-200 ribu. Bahwa ditangan kita masa depan bangsa ini lebih baik lagi kedepan," imbuhnya. 

Hasyim juga menegaskan generasi harus ambil bagian secara aktif dalam menentukan pemimpin yang terbaik dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Walikota Bima periode 2024-2029. 

"Sayak mengajak adik-adik untuk berpartisipasi aktif dalam susksesi pilkada mendatang. Jika adik-adik memilih pemimpin yang benar maka hasilnya akan benar, jika sebaliknya memilih yang salah maka hasilnya juga sangat tidak baik," tutupnya. 

(Din/mb).