Hal tersebut mengundang kecurigaan dan perhatian serius Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Bima, Andriadin.
"Dulu persoalan buku muatan lokal (Mulok) ramai dibicarakan dan Sekarang isu itu tidak pernah lagi dibicarakan dan sepengetahuan kami masalah belum selesai namun sengaja didiamkan," ungkap Andriadin.
Menurut Andriadin "Pemerintah Kabupaten Bima diduga telah melakukan kesalahan yang fatal dalam proses pengadaan buku Mulok yang diadakan oleh DIKPORA Kabupaten Bima. Bagaiamana tidak Buku Mulok Bima yang seharusnya menyinggung tentang Budaya lokal Bima dan segala SDM yang ada di Bima tetapi yang dominan malah buku-buku dari luar Bima yang merajai pengadaan Buku Mulok Bima," ujarnya.
Dia menambahkan "Kasus pengadaan buku mulok itu sampai sekarang belum ada kejelasan dan kami menduga kuat bahwa bupati Bima juga bagian dalam persekongkolan tentang pengadaan buku mulok ini," kata Andriadin pada Selasa, (16/10/2018).
Dia mengatakan bahwa pemerintah dalam hal ini Bupati seharusnya menegur dinas terkait agar buku -buku yang berkaitan dengan budaya Bima diprioritaskan dalam muatan lokal.
"Tapi bupati Bima tidak pernah bersuara, diduga bupati juga terlibat dalam permainan pengadaan buku mulok," Tutupnya. (MB01)