“Seluruh personel harus siap siaga! Apel ini jadi langkah penting untuk memastikan semua unsur bersatu dan siap menghadapi segala kemungkinan,” ujar Irfan di depan peserta yang meliputi TN-Polri, Basarnas, Satpol PP, Damkar, Dishub, BMKG, POS SAR Bima, Tim Reaksi Cepat (TRC), Dinas Kesehatan, dan berbagai instansi serta stakeholder lain.
Tujuan utama acara ini adalah memastikan kesiapan personel, sarana, dan prasarana menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang kerap terjadi saat musim penghujan. “Pengetahuan tentang tanggap darurat, rekonstruksi, dan rehabilitasi sangat perlu. Begitu bencana terjadi, tim dan masyarakat tahu proses evakuasi korban dengan jelas,” jelasnya.
Setelah apel yang dipimpin Komandan Apel Lettu Caj Zulkarnain (Danramil 1608-02/Bolo), dilanjutkan dengan simulasi penanganan banjir bandang. Skenarionya mencakup evakuasi korban yang terbawa arus, pendirian posko, dan distribusi bantuan darurat di sungai Dusun Jala, Desa Nggembe – Bolo.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima Drs.H.Isyrah menjelaskan bahwa simulasi ini bertujuan meningkatkan kemampuan tim gabungan merespons bencana dengan cepat dan terorganisir.
“Kita bisa menilai kesiapan peralatan dan koordinasi antar instansi, jadi saat bencana nyata, penanganan bisa efektif dan masyarakat lebih tangguh,” katanya.
Kegiatan ditutup dengan pengecekan langsung peralatan penanggulangan bencana, antara lain kendaraan operasional, perahu karet, alat komunikasi, dan perlengkapan evakuasi.
(Red/din)