Refleksi Pilkada Kota Bima II -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Refleksi Pilkada Kota Bima II

Thursday, September 7, 2017

Oleh : Alam

Nah...... yang sangat menarik untuk direfleksikan lagi sembari menikmati kopi dan gorengan adalah ketika 9 parpol berkoalisi secara konsisten tetap melawan petahana sebagaimana pilkada sebelumnya, sebut saja PAN, Golkar, Gerindra, PKS, PPP, Hanura, PKB, PKPI dan PBB berfusi atau perkoalisi mengusung satu paslon sebut saja Lutfi Ferry.
Alam tokoh Bima
Total akumilasi suara dari 9 parpol tersebut sebesar 61.696 suara atau setara dengan 59% dari total populasi pemilih Kota Bima. Setara dengan 72% dari total suara sah pileg yang lalu.

Pertanyaanya adalah apakah perolehan suara paslon yang diusung oleh 9 parpol tersebut akan berubah atau jauh lebih kecil dari suara dasar partai koalisi ini? 

Rasanya berdasarkan fakta dan data yang telah diuraikam sebelumnya bahwa konsistensi suara parpol yang nertali temali dengan personal value yang dimiliki seorang figur atau paslon yang diusung oleh parpol koalisi ini justru akan mengalami peningkatan dari suara dasar parpol.

Instrumen pertarungan untuk memenangkan atau paling tidak mempertahankan perolehan suara dasar parpol tidak lepas dari beberapa instrument yang memang menjadi syarat dalam pertarungan pilkada seperti kefiguran calon, strategi, tim baik parpol maupun non parpol, program yang ditawarkan paslon, serta logistik pertempuran pasti dan sangat dimiliki oleh paslon Lutfi Ferry

Misal saja dalam soal strategi, Lutfi Ferry sudah mampu membuktikan keampuhan strategi dengan membangun koalisi besar untuk menciptakan pertarungan head to head dengan petahana dari sisi usungan parpol.

Fakta lain adalah Lutfi Ferry mampu mengunci koalisi besar ini sebagai koalisi dari parpol parpol yang konsisten  menjadi rival petahana mulai dari pilkada 2013.  Artinya apa? 9 parpol ini tidak memiliki satu cara pandang yang sama dengan petahana dalam banyak aspek meski telah menjadi mitra petahana selama kuarang lebih 5 tahun. 

Ini juga menjadi bukti bahwa mayoritas parpol menginginkan terjadinya kepemimpinan di Kota Bima. Bisa jadi bagi parpol parpol tersebut kenapa tidak mendukung petahana yang sudah menjadi mitranya dipemerintahan selama ini karena parpol menganggap bahwa petahana sudah tidak diharapkan melanjutkan kepemimpinan di Kota Bima karena berbagai macam faktor yang dalam kaca mata parpol dianggap urgent terjadinya pergantian kepemimpinan.

Besarnya keinginan agar terjadinya pergantian kepemimpinan di Kota Bima ini juga menjadi salah satu energi bagi setiap parpol untuk bekerja keras menjaga dan meyakinkan konstituennya untuk mengamini paslon yang diusung oleh parpol tersebut yaitu Lutfi Ferry.

Keinginan besar parpol ini kemudian bertali temali dengan para fans, loyalis, simpatisan serta keluarga dari paspon yang non parpol untuk kemudian berjuang memenangkan figur yang dianggap mampu memberikan kepastian dan jawaban atas perubahan yang mereka inginkan

Dua poros besar yang bertemu dalam satu spirit dan cita cita bersama demi terjadinya pergantian kepemimpinan yang dianggap tidak mampu lagi memeberikan kepastian dan jawaban atas apa yang mereka inginkan inilah yang menjadi kekuatan besar dan sangat dahsyat sekali yang dimiliki oleh LUTFI FERRY dalam pertarungan pilkada Kota Bima 2018.