Aktifis Diduga Dianiaya Berujung Damai -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Aktifis Diduga Dianiaya Berujung Damai

Monday, October 16, 2017

BIMA, MIMBARNTB.com - Salah satu aktivis, yang bernama Salahudin yang biasa disapa KEN (28) diduga dianiaya oleh oknum pegawai Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bima, Senin (16/10/2017) sekitar jam. 08.30 Wita.

Salahudin/Ken saat membeberkan dugaan penganiayaan yang menimpa dirinya kepada mimbarntb. 16/10/2017 di halaman kantor Pelindo III Cabang Bima 
Pria yang kerap menyuarakan aspirasi masyarakat itu diduga dianiaya oleh oknum pegawai Kemenag Kabupaten Bima, sehingga mengalami luka di bagian leher akibat dicakar.

"Kejadian tersebut berawal saat saya mendatangi kantor kemenag untuk mempertanyakan terkait kejelasan pengembalian uang A. Wahab yang beralamat di Desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima, karena belum sempat menunaikan ibadah haji, keburu dipanggil oleh Allah SWT, Tiba-tiba saja leher saya di cakar dan saya hampir mau dikeroyok, namun saya keluar dari ruangan untuk menyelamatkan diri saya" ungkap Salahudin kepada mimbarntb di kantor Pelindo III Cabang Bima senin, (16/10).

Ketika Salahudin ditanya siapa yang mencakar lehernya,dia pun menjawab kalau dirinya tidak mengetahui nama oknum yang mencakar lehernya tersebut, namun dia mengenal muka pelakunya dengan jelas.

Saat dia bertemu untuk klarifikasi dengan salah satu oknum pegawai Kemenag, akhirnya terjadi cekcok antara keduanya. Menurut Salahudin tiba-tiba saja lehernya dicakar oleh oknum pegawai tersebut, Salahudin pun membalas dengan menampar oknum pegawai tersebut.

Berselang sekitar 3 Jam, karena tidak terima diperlakukan tidak menyenangkan oleh oknum kemenag tersebut, Salahudin pun mendatangi kembali kantor Kemenag Kab. Bima  dengan membawa mobil Pick-up dan peralatan Sound System untuk berorasi di depan kantor Kemenag. Sekitar kurang lebih 5 menit berorasi Salahudin Dkk akhirnya diajak audiensi oleh Kepala Kemenag beserta jajarannya guna mengklarifikasi kejadian yang tidak menyenangkan yang menimpannya itu.
Foto saat diruangan Kepala Kemenag senin, 16/10/17 H. Jakariah bersama sedang berpelukan dan saling memaafkan satu sama lainnya. 
Sekitar kurang lebih 10 menit beraudiensi yang difasilitasi oleh kepala Kemenag itu, akhirnya menunai hasil kesepakatan untuk berdamai. Kedua belah pihak pun saling berpelukan dan saling memaafkan satu sama lainnya, karena keduanya sama-sama menyadari kekhilafannya tersebut. (MB 01)