“KBM diluar sekolah sudah berjalan sejak dari Senin hingga Rabu,” katanya.
Dikatakannya, retaknya bangunan tersebut karena guncangan gempa yang terjadi pada Minggu, (5/7) petang. Sebelumnya sekolah tersebut juga sudah mengalami keretakan dua tahun terakhir, karena diguncang gempa Bumi 2016 lalu.
“Sampai saat ini belum kunjung diperhatikan oleh Dinas dan Gempa pada Minggu kemarin menambah kerusakan bangunan ini,” kata Guru yang mengajar kelas 3 ini.
Kerusakan bangunan tersebut membuat siswa enggan untuk sekolah. Tercatat sejak Senin hingga Rabu ini hanya separuh yang masuk sekolah karena takut. Selain itu, wali murid juga melarang anaknya karena melihat kondisi sekolah yang memprihatinkan.
“yang jelas separuh karena takut, orang tuanya juga melarang karena kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan. Untuk sementara kami sangat membutuhkan tenda darurat,” tandasnya. *MB01*