Kantor Kemenag Kota Bima Gelar Dialog Lintas Agama -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Kantor Kemenag Kota Bima Gelar Dialog Lintas Agama

Friday, August 24, 2018

Kota Bima, mimbarntb | Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima, Sabtu (25/08) menggelar dialog lintas agama tingkat Kecamatan lingkup Kementerian Agama Kota Bima di aula FKUB Kota Bima. 

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Kemenag Kota Bima Drs. H. A. Munir ini menghadirkan 60 orang peserta dari berbagai organisasi seperti NU, Muhammadiyah, Persis, NW, MUI, LPTQ, penyuluh non PNS, PHDI, FKGK, Katolik, Tionghoa, DMI, PMII, HMI, IMM, pemuda Muhammadiyah, Fatayat, Aisiyah, Muslimat, Hima NW, Pemuda NW dan beberapa pondok pesantren di Kota Bima. 

Kepala Kemenag Kota Bima H. Munir mengungkapkan, keanekaragaman masyarakat Indonesia yang terdiri dari suku, bahasa, agama, dan budaya yang berbeda merupakan suatu potensi besar yang mengantarkan Indonesia menjadi negara yang tangguh atau juga sebaliknya bisa menjadikan Indonesia sebagai suatu negara terbelakang penuh dengan konflik. 

Dikatakan Munir, potensi konflik akan selalu terbuka luas jika berbagai kebinekaan tidak dapat tertata dengan baik. Konflik horizontal dan vertikal akan selalu menjadi ancaman bagi Indonesia untuk dapat menjadi negara yang maju. 

Untuk itu kata H. Munir, sebagai upaya untuk menjadikan Kota Bima menjadi daerah yang dapat berdiri sejajar dengan Kabupaten/ Kota lainnya di Provinsi NTB, maka Kemenag Kota Bima sebagai institusi pemerintah yang mengemban tugas, melaksanakan tugas dan fungsi dalam berupaya mewujudkan visi Kemenag Kota Bima yakni terwujudnya masyarakat Kota Bima yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan Kota Bima yang bersih, tertib, aman dan kepribadian berlandaskan gotong royong. 

"Selain itu, melaksanakan salah satu misi Kemenag yaitu meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama," ungkapnya. 

Berdasarkan visi misi itu, maka dilaksanakan dialog pemuda lintas agama. Sehingga, kegiatan ini digagas dengan melibatkan dan mengikutsertakan tokoh dan pemuka-pemuka agama yang ada di Kota Bima dengan tujuan untuk membuka ruang komunikasi yang intens antar pemuka agama dan menghimpun potensi integrasi dalan bentuk kearifan lokal yabg dapat mendukung kerukunan umat beragama, dan mengidentifikasi potensi konflik yang dapat mengancam kerukunan hidup umat beragama.

"Selain itu, juga mengembangkan wawasan multikultural yang mampu meningkatkan sikap saling menghargai dan mempercayai antar pemuka agama. Dan bersama-sama merumuskan aksi nyata untuk peningkatan kerukunan hidup beragama yang harmonis dan dinamis, serta mencari solusi mengatasi masalah yang berpotensi terhadap ketidakrukunan hidup antar umat beragama," jelasnya. 

Sementara itu, narasumber kegiatan H. Eka Iskandar Z, M. Si dalan pemaparannya mengungkapkan, bahwa bangunan besar dalam kehidapan adalah kerukukan. Jika bangunan ini tidak kuat, maka kehidupan kita akan mudah terpecah. 

"Kita haru jaga bangunan kerukukan ini. Caranya, bangun komunikasi dan tetap menjalin silaturahmi," terangnya.(dinyan)