Arifundin dikenal sebagai preman kelas kakap, sikap brutalnya tak hanya dilakoni saat ia merantau ke Kepri dan Jakarta, namun sikap brutalnya dilakoni hingga ia kembali ke kampung halamannya di Kore.
Namun hal mengagetkan dengan sikap Arifundin yang berubah total, pasalnya setiap acara kemasyarakatan ia tak pernah ketinggalan untuk ikut serta. Saat ini dia dikenal sangat santun dan bermasyarakat.
Hal yang lebih mengagetkan lagi, Arifundin meraih juara tiga pada Pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat desa Kore Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. Dengan perubahan baru yang dilakukan oleh Arifundin ini masyarakat pun merasa senang serta bangga atas perubahan luar biasa yang ditampakannya.
"Masyarakat desa maupun para Tokoh-tokoh Kore merasa terharu dengan prestasi yang telah diukir Arifundin. Semoga ini akan menjadi contoh serta teladan bagi kita semua," kata Sirajudin selaku Warga Kore, Minggu (10/11).
(*Sirajudin*)